Demonstran Lebanon Bakar Bank dan Lempar Granat ke Pasukan Keamanan, Satu Tewas dan Puluhan Terluka

Pengunjuk rasa di Lebanon tewas ditembak polisi pada Selasa (28/4/2020) akibat bentrokan keras kedua kubu saat pelaku demonstrasi mengabaikan jam mal

Editor: Faisal Zamzami
MOHAMED AZAKIR/REUTERS
Demonstrasi menentang pemerintahan yang korup dilakukan rakyat Lebanon menggunakan mobil pada Selasa (21/4/2020). Demonstran mengendarai mobil untuk mematuhi aturan social distancing demi mencegah penyebaran Covid-19. 

SERAMBINEWS.COM - Saat ini dampak paling buruk dari pandemi Covid-19 adalah dampak ekonomi yang harus diemban masing-masing negara.

Faktanya tidak semua negara cukup kaya untuk tetap bisa menghidupi rakyatnya meskipun tidak memiliki pemasukan sepeserpun.

Salah satunya adalah negara Lebanon.

Sudah sering diketahui negara-negara Timur Tengah memiliki konflik internal yang sudah hampir melumpuhkan negara mereka.

Oleh sebab itu saat negara mereka dihantam oleh pandemi dan kebijakan pengurangan aktivitas ekonomi diberlakukan untuk kurangi penularan virus Corona, kerusuhan bisa menjadi jauh lebih parah.

Mengutip Kontan.co.id seorang pengunjuk rasa di Lebanon tewas ditembak polisi pada Selasa (28/4/2020) akibat bentrokan keras kedua kubu saat pelaku demonstrasi mengabaikan jam malam.

Mereka kembali melakukan aksi turun ke jalan karena marah atas anjloknya nilai tukar mata uang dan lonjakan harga makanan.

Melansir Arab News, ratusan pengunjuk rasa menyerang sejumlah bank dan membakar kendaraan militer ketika melakukan aksi demonstrasi jalanan di Tripoli.

Dalam waktu singkat, kondisi itu berubah menjadi kerusuhan.

Enam perwira militer Libanon terluka ketika pasukan menghadapi demonstran dengan gas air mata dan peluru karet.

Aksi militer Lebanon melukai lebih dari 40 orang.

Seorang pengunjuk rasa yakni Fawaz Al-Samman, 26 tahun, dilarikan ke rumah sakit setelah terkena peluru karet selama bentrokan.

Akan tetapi, Al-Samman meninggal dunia karena luka-lukanya.

Ratusan orang berkumpul di pemakaman korban, mengabaikan larangan pertemuan besar untuk mengekang penyebaran virus Corona.

Ayah Al-Samman menggambarkan putranya sebagai salah satu dari orang-orang yang lapar.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved