Liga Jerman
Penyelamat Timnas Jerman di Piala Dunia 2014 Diminta Pindah ke Serie A karena Alasan Ini
Akibat penampilan buruk di sepanjang musim ini, Goetze mulai dirumorkan bakal hengkang dari Signal Iduna Park dalam waktu dekat.
SERAMBINEWS.COM - Pahlawan timnas Jerman pada Piala Dunia 2014, Mario Goetze, diminta untuk meninggalkan Borussia Dortmund dan pindah ke Serie A menyusul penurunan performa yang dialami.
Mario Goetze merupakan pemain yang berkontribusi besar membawa timnas Jerman menjadi juara pada Piala Dunia 2014.
Satu gol Goetze pada babak perpanjangan waktu sudah cukup membuat Die Mannschaft mengalahkan timnas Argentina pada partai final Piala Dunia 2014.
Akan tetapi, pada musim 2019-2020, nasib Goetze mulai tak jelas setelah gagal menunjukkan performa gemilang bersama Borussia Dortmund.
• Video Call 8 Orang di WhatsApp Sudah Bisa Digunakan, Begini Caranya, Silakan Dicoba
• Rafli Serahkan APD Medis dan Masker Non Medis bersama BUMN di Aceh
• Pemko Segera Terapkan Denda Tak Bermasker
Akibat penampilan buruk di sepanjang musim ini, Goetze mulai dirumorkan bakal hengkang dari Signal Iduna Park dalam waktu dekat.
Ditambah lagi, kontrak pemain berusia 27 tahun itu juga akan habis pada musim panas 2020.
Beberapa tim Eropa mulai dikaitkan dengan sang pemain, seperti Liverpool, AC Milan, dan Juventus.
Mantan pemain timnas Jerman, Lothar Herbert Matthaeus, ikut mengomentari masa depan Goetze di Die Borussen.
Menurut Matthaeus, Goetze harus segera meninggalkan Borussia Dortmund pada akhir musim ini lantaran kecepatannya mulai menurun.
Dortmund, yang mengandalkan permainan cepat, tak akan cocok dengan pemain berpostur 176 cm itu.
Matthaeus kemudian menyarankan Goetze untuk pindah ke Serie A yang tak terlalu sering menerapkan permainan cepat.
"Saya mengasumsikan bahwa waktunya di Borussia Dortmund telah habis. Saya akan terkejut jika ada kesepakatan dalam negosiasi berikutnya," kata Lothar Matthaeus seperti yang BolaSport.com kutip dari Sky, Rabu (29/4/2020).
"Hari ini, cara dia bemain sepak bola sudah tidak lagi diminati."
"Di atas semuanya, dia kekurangan kecepatan untuk mengikuti gaya yang Dortmund serta klub papan atas lainnya mainkan."
"Cukup memungkinkan bahwa Italia akan menjadi liga yang cocok untuknya."