Update Corona di Subulussalam  

Bisnis TBS di Subulussalam Terdampak Virus Corona, Ini Harga CPO di Medan

Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kota Subulussalam dalam sebulan terakhir ini terus menunjukan penurunan yang signifikan alias...

Penulis: Khalidin | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Subangun Berutu, Ketua Apkasindo Kota Subulussalam. 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kota Subulussalam dalam sebulan terakhir ini terus menunjukan penurunan yang signifikan alias makin melorot.

Terkini, Kamis (30/4/2020) harga TBS di Kota Subulussalam bertengger pada level Rp 1.160-Rp 1.230 per kilogram di tingkat pabrik.

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Subulussalam Subangun Berutu, kepada Serambinews.com, mengatakan anjloknya harga komoditas andalan masyarakat di Kota Sada Kata itu akibat wabah virus corona.

Dikabarkan, pandemi corona virus desease (Covid-19) terus memukul sejumlah  sektor usaha, termasuk  kelapa sawit di daerah ini. Padahal menurut Subangun, komoditi sawit menjadi salah satu usaha paling banyak digeluti masyarakat Subulussalam sehingga menjadi tumpuan utama ekonomi penduduk di daerah tersebut.

Subangun menjelaskan harga TBS memang terkait dengan bisnis minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).  Saat ini harga CPO terbaru di Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) Medan Rp 6.886 perkilogram. Sementara harga karnel (inti buah kelapa sawit) (PK)  Rp 4.185 perkilogram. Sejatinya, lanjut Subangun harga TBS di level pabrik paling rendah Rp 1.250 per kilogram.

Perbakad Kodam IM dan Lembaga Panglima Bagi Nasi Bungkus Gratis untuk Buka Puasa

MCCC Aceh Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19

Kisah Mahasiswa Aceh di Taiwan, Jalani Kuliah di Tengah Pandemi Covid-19

Menurut Subangun,  CPO di Medan sejauh ini belum terlalu rendah sehingga harga TBS  masih dapat di kisaran Rp 1.250 perkilogram minimalnya. Apalagi lanjut Subangun, harga penetapan provinsi minimal masih Rp 1.300 perkilogram untuk tanaman kelapa sawit umur lima tahun dengan harga CPO Rp 7.700 perkilogram.

”Jadi harga yang dibuat pabrik ini lagi-lagi belum mengikuti apa yang ditetapkan pemerintah provinsi,” ujar Subangun

Lebih jauh Subangun mengatakan, hingga Rabu (29/4/2020) tercatat penurunan signifikan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di setiap Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) yang ada di Kota Subulussalam.

Akibatnya, rata-rata harga TBS kelapa sawit sudah mendekati angka seribu rupiah per kilogram. Sehingga di level petani harga TBS kelapa sawit nyaris seribu rupiah. Kondisi ini dikuatirkan bakal kembali mengguncang ekonomi masyarakt di Kota Sada Kata itu.

Dia menyebutkan, empat pabrik yang ada di Kota Subulussalam masing-masing PT Samudera Sawit Nabati (SSN), PT Bangun Sempurna Lesatri (BSL), PT Budi Daya Agrotamas (BDA) dan PT Global Sawit Semesta (GSS). Di PMKS PT SSN harga TBS kemarin tercatat Rp 1.190 per kilogram. Kemudian di PMKS PT BSL Rp 1.180 perkilogram, di PMKS PT BDA sebesar Rp 1.160 per kilogram. Lalu di PMKS PT GSS Rp 1.230 per kilogram.

Dampak Vorus Corona, Harga TBS di Subussalam Kembali Melorot

Update Corona di Aceh: 10 Orang Positif, 1.878 Dalam Pemantauan, dan 85 Dalam Pengawasan

Subangun mengaku harga TBS yang dipatok di seluruh Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di Kota Subulussalam sudah jauh turun dari harga ditetapkan pemerintah. Mestinya kata Subangun, harga papan PMKS masih bisa mengacu yang ditetapkan provinsi yakni diatas 1.400 per kilogram. Lantaran itu, Subangun berharap juga kepada pemerintah pusat, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) maupun daerah agar dapat menjaga kestabilan pasar harga CPO ini.

Di samping seluruh PMKS juga wajib mengikuti protokoler kesehatan dan terus berupaya membantu meringankan beban petani yang juga terdampak langsung.

Apalagi, lanjut Subangun sebenarnya  produk turunan Cpo juga saat ini sangat dibutuhkan disaat pandemi covid-19. Dia mencontohkan kebutuhan pangan & non pangan, antara lain minyak goreng, margarine, sabun, hand sanitizer, gliserin, Bio Diesel (pasar domestik). Semua ini menurut Subangun merupakan produk turunan CPO yang berasal dari kelapa sawit.

Sebelumnya diberitakan, bisnis TBS Kelapa Sawit di Kota Subulussalam kembali mengalami goncangan akibat terdampak virus corona atau Covid-19.

“Dalam seminggu ini terjadi beberapa kali penurunan,” kata Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Subulussalam, Subangun Berutu Selasa (21/4/2020).

Subangun membenarkan terjadinya penurunan harga TBS di daerah ini sebagai dampak virus corona yang menerjang harga minyak sawit mentah (CPO). Dikatakan, pasar global tengah lesu karena beberapa negara tujuan ekspor CPO mengalami penyebaran covid-19 gelombang kedua.

Terapkan Jaga Jarak Sosial, Cina Buat Perisai Plastik dan Tidak Boleh Ngomong Saat Makan

Dikatakan, pelemahan permintaan dari beberapa negara jadi pemicu utama anjloknya harga CPO pada perdagangan. Subangun menjelaskan virus corona menjadi salah satu aktor melemahnya permintaan CPO sejumlah negara terkait. Dijelaskan, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan harga CPO anjlok signifikan hari ini. Hari ini tercatat harga CPO Rp 8.845 per kilogram include PPN.

Selain itu, sudah menjadi kebiasaan saat memasuki bulan puasa terjadi penurunan harga TBS di daerah ini. Subangun berharap  agar kali ini pihak pabrik dapat membantu masyarakat petani kelapa sawit untuk tidak menurunkan harga TBS secara drastis.

Ini mengingat kebutuhan masyarakat jelang puasa dan dampak covid-19. Dalam situasi seperti ini, kata Subangun kehadiran perusahaan sangat dibutuhkan menjaga harga tidak anjlok total karena dapat berakibat pada ekonomi masyarakat sekitar.(*)

Cek Prediksi Cuaca untuk Sebagian Aceh Hingga Hari ke-10 Ramadhan

Para Pemain Persiraja Banda Aceh Tetap Latihan di Rumah, Meski Berpuasa dan di Tengah Corona

Perempuan Nekat Mudik, Nampak Bingung Karena Diisolasi Sendiri di Gor

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved