Mulai Mei Mendatang, Harga BBM Pertamax Turun Jadi Rp 7000

Permintaan pasar yang menurun menjadi penyebab utama menurunnya harga minyak mentah dunia sejak pandemi Virus Corona

Editor: Amirullah
Pertamina
PT Pertamina (Persero) memastikan seluruh fasilitas BBM dan LPG dalam kondisi aman menyusul adanya tsunami yang terjadi di Banten pada Sabtu (22/12). 

SERAMBINEWS.COM - Merosotnya harga minyak mentah dunia berimbas pada harga bahan bakar minyak (BBM).

Permintaan pasar yang menurun menjadi penyebab utama menurunnya harga minyak mentah dunia sejak pandemi Virus Corona yang menyebabkan Covid-19 melanda sejumlah negara.

Meski demikian, pemerintah belum mengumumkan penurunan harga BBM di Indonesia, baik di SPBU Pertamina maupun SPBU swasta lainnya.

()

SPBU Pertamina Retail (dok. Pertamina)

Hal ini menimbulkan pertanyaan dari berbagai pihak perilah belum ada keputusan apapun dari Kementerian ESDM terkait hal ini.

Usut punya usut, ternyata ada aturan yang menghambat penentuan harga BBM yang diatur dalam Keputusan Menteri ESDM No 62K/MEM/2020 tanggal 28 Februari 2020 tentang formula dasar penentuan harga BBM.

Aturan baru ini penentuan harga jual BBM dalam negeri dua bulan atau setiap tanggal 25 dua bulan sebelumnya sesudah harga minyak dunia berubah.

Termasuk perhitungan harga setiap 1 liter BBM di SPBU berubah.

Harga BBM di Indonesia dihitung mengacu pada MOPS (Mean Of Platts Singapore).

Formulasinya:

BBM sampai RON 92: harga MOPS + Rp 1.800 (naik dari sebelumnya Rp 1.000) + margin (keuntungan) 10 persen.

BBM di atas RON 92: harga MOPS + Rp 2.000 (naik dari sebelumnya Rp 1.000 dan Rp 1.200) + margin (keuntungan) 10 persen.

Ruang Isolasi Pasien Covid-19 di RSUD TP Abdya Siap Digunakan, Meskipun Alkes belum Lengkap

Rentang Usia 30-59 Tahun Paling Banyak Meninggal Akibat Covid-19, Ini Penyebabnya  

Inilah Rumah Tempat Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Lihat Cara Saudi Agar Tak Dikeramatkan

()

Petugas mengisi BBM non subsidi kepada pengendara di SPBU coco Putri Hijau, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (5/1/2019). PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM non subsidi, Pertalite turun Rp150 per liter, Pertamax Rp200 per liter, Pertamax Turbo Rp250 per liter, Dexlite Rp200 per liter, dan Dex Rp100 per liter sebagai bentuk penyesuaian harga rata-rata minyak mentah dunia yang turun dan penguatan Rupiah terhadap Dolar AS. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Berdasarkan formula tersebut dan penurunan harga minyak dunia sejak Februari lalu bisa disimpulkan bahwa harga BBM akan ikut menurun.

"Jadi nanti 1 Mei, harusnya Pertamina dan badan usaha lainnya harus jual (Pertamax) Rp 7 ribu per liter.

Pun dengan Juni nanti Rp 5.650 per liter," kata Rudi Rubiandini Mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Pak Rudi berbicara ketika konferensi per secara daring alias teleconferens pada Senin (27/4/20).

Jadi, itu yang melatarbelakangi pemerintah belum menurunkan harga bensin atau BBM.

Sedangkan di Malaysia sudah turun karena di sana dilakukan setiap dua minggu sekali perubahannya mengikuti harga minyak dunia.

Harga minyak mentah dunia kembali anjlok

Harga minyak mentah dunia kembali merosot pada perdagangan Selasa (28/4/2020) waktu setempat.

Penurunan dialami oleh minyak jenis West Texas Intermediate (WTI).

Kekhawatiran investor terhadap tidak cukupnya kapasitas penyimpanan minyak dunia menjadi sentimen utama yang mendorong harga minyak turun.

Minyak mentah AS, WTI untuk pengiriman Juni turun 3,5 persen ke level 12,33 dollar AS per barel.

Kisah Mahasiswa Aceh di Taiwan dalam Hadapi Pandemi Corona, Tetap Puasa & Tarawih,

Gara-gara Paras Cantiknya, Artis TikTok Asal Filipina Ini Diserang Warganet Indonesia

Cemilan untuk Buka Puasa, Roti Isi Coklat Lumer dan Lengkap Cara Membuatnya 

()

Foto ini diambil pada 3 Maret 2016, seorang buruh Irak memutar katup di kilang minyak di bagian yang baru dibuka di kilang minyak Zubair, barat daya Basra di Irak selatan. Ketika harga minyak mentah anjlok, sektor minyak Irak menghadapi ancaman tiga kali lipat pemangkasan pendapatan, berisiko merusak produksi dan dapat menimbulkan masalah bagi ekspor di masa depan. (HAIDAR MOHAMMED ALI / AFP)

Hal tersebut terjadi utamanya diakibatkan keputusan United States Oil Fund yang akan menjual kontrak kepemilikan minyak pengiriman Juni.

United States Oil Fund berencana untuk mengganti kontrak kepemilikan yang lebih baru.

"Aksi jual kepemilikan kontrak Juni merupakan imbas dari fasilitas penyimpanan yang terisi dengan sangat cepat," ujar Chief Global Markets Strategist AxiCorp, Stephen Innes, dikutip dari CNN, Rabu (29/4/2020).

Keputusan tersebut juga menunjukan seberapa tinggi dampak pandemi Covid-19 terhadap permintaan global, sehingga mengakibatkan ruang penyimpanan semakin minim.

"Industri minyak dihadapi disrupsi pasokan dan permintaan dalam skala yang tidak pernah terjadi sebelumnya," ujar CEO BP Bernard Looney.

Harga minyak jenis WTI bahkan sempat pada berada di bawah 0 dollar AS per barel pada perdagangan pekan lalu.

Meski semula WTI diproyeksi akan mengalami penguatan pada kontrak pengiriman Juni, namun sejak awal pekan ini harga minyak patokan AS ini terus terkoreksi.

Berbeda dengan WTI, harga minyak patokan global, Brent justru berhasil mengalami penguatan sebesar 1 persen ke levl 20,22 dollar AS per barel.

 (Motorplus-online.com/Galih Setiadi, Kompas.com/Rully R. Ramli) (TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Kabar Baik di Tengan Pandemi Covid-19, Harga BBM Pertamax Turun Jadi Rp 7000 Mulai Mei Mendatang

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved