Banjir Landa Subulussalam
Banjir di Sultan Daulat Subulussalam Makin Meninggi, Diperparah Kiriman dari Aceh Tenggara
Menurut Linto, banjir yang terjadi akibat tingginya curah hujan dan diperparah kiriman dari Aceh Tenggara, Kutacane ini menggenangi tiga desa.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Tiga desa yang biasa langganan banjir di Sultan Daulat dan kini mulai tergenang adalah Sigrun, Jabi-Jabi dan Suka Maju.
Ketiganya setiap akhir tahun selalu dihantam banjir besar hingga membuat ratusan penduduk di sana mengungsi.
Namun, banjir kali ini berbeda karena terjadi di pertengahan tahun.
Dikatakan, banjir mulai naik sekitar pukul 09.00 WIB tadi pagi tapi belum terlalu parah.
Fadli menambahkan, kini kondisinya makin meninggi bahkan beberapa rumah nyaris terendam.
Warga di sana mulai cemas karrna cuaca meski cuaca tidak lagi hujan namun menurut perkiraan akan meninggi.
Ini karena kiriman dari Aceh Tenggara.
"Kondisi banjir makin naik dan cukup cepat," ujar Fadli.
Fadli juga menjelaskan ketinggian air di sejumlah lokasi bervariasi.
Sebagian setinggi lutut namun ada pula melebihi lutut.
Selain itu tiga lokasi lahan pertanian yakni Pasir Belo, Bawan dan Lae Langge juga terancam terendam air banjir.
Sementara di Kecamatan Rundeng hingga kini masih berstatus waspada.
Camat Rundeng, Irwan Faisal yang dikonfirmasi Serambinews.com mengatakan sejauh ini kondisi genangan banjir masih terkendali.
Diakui Sungai Souraya yang membentang di Kecamatan Rundeng mulai meluap hingga ke atas tebing.
Bahkan, kata Irwan Faisal, sejumlah desa mulai tergenang hingga ke halaman rumah penduduk. Namun hingga mala mini kondisi air belum terlalu parah.