Banjir Landa Subulussalam

Banjir di Sultan Daulat Subulussalam Makin Meninggi, Diperparah Kiriman dari Aceh Tenggara

Menurut Linto, banjir yang terjadi akibat tingginya curah hujan dan diperparah kiriman dari Aceh Tenggara, Kutacane ini menggenangi tiga desa.

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
FOR SERAMBINEWS.COM
Banjir di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Jumat (1/5/2020). 

Menurut Linto, banjir yang terjadi akibat tingginya curah hujan dan diperparah kiriman dari Aceh Tenggara, Kutacane ini menggenangi tiga desa.

Laporan Khalidin I Subulussalam 

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Banjir melanda tiga desa di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam makin parah. 

Sejumlah rumah dalam tiga desa itu terendam air. 

"Malam ini air terus meninggi, sudah beberapa rumah warga terendam dan pindah ke tempat lebih tinggi," kata Linto, seorang warga kepada Serambinews.com, Jumat (1/5/2020).

Menurut Linto, banjir yang terjadi akibat tingginya curah hujan dan diperparah kiriman dari Aceh Tenggara, Kutacane ini menggenangi tiga desa.

Ketiga desa yan terkena dampak banjir meliputi, Suka Maju, Jabi-Jabi dan Sigrun yang menjadi lintasan Sungai Souraya.

Rusunawa Tempat Isolasi Untuk ODP di Lhokseumawe Belum Ada yang Tempati, Ini Penyebabnya

Klub Liga Premier Inggris Komit Selesaikan Kompetisi, Takut Rugi Besar

Air Sungai Kluet Meluap, Erosi Meluas, Penghuni Rumah Terancam Amblas Mengungsi, Ini Upaya BPBD

Linto yang juga relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam mengatakan ketinggian banjir mencapai 90-100 centimeter dari permukaan tanah atau bibir Sungai Souraya.

Dikatakan, hingga malam ini debit air tampaknya makin meninggi warga pun semakin was-was.

Linto bersama sejumlah pihak terkait telah berada di lapangan.

Menurut Linto warga yang terdampak rumahnya mulai sibuk mengevakuasi harta benda mereka ke tempat tertinggi.

Situasi cuaca kini masih diwarnai gerimis dan hujan.

Seperti diberitakan sebelumnya hujan deras mengguyur Kota Subulussalam dalam sepekan terakhir ini kembali memicu banjir di tiga desa dalam kawasan aliran sungai Souraya di Kecamatan Sultan Daulat.

”Saya sedang berada di lokasi, air makin meninggi,” kata Rahmad Fadli, Camat Sultan Daulat yang dikonfirmasi Serambinews.com, Jumat (1/5/2020).

 Menurut Fadli, kondisi banjir mulai menggenangi permukiman penduduk hingga mencapai halaman rumah bahkan ada telah mencapai lantai. 

Tiga desa yang biasa langganan banjir di Sultan  Daulat dan kini mulai tergenang adalah Sigrun, Jabi-Jabi dan Suka Maju.

Ketiganya setiap akhir tahun selalu dihantam banjir besar hingga membuat ratusan penduduk di sana mengungsi.

Namun, banjir kali ini berbeda karena terjadi di pertengahan tahun.

Dikatakan, banjir mulai naik sekitar pukul 09.00 WIB tadi pagi tapi belum terlalu parah.

Fadli menambahkan, kini kondisinya makin meninggi bahkan beberapa rumah nyaris terendam.

Warga di sana mulai cemas karrna cuaca meski  cuaca tidak lagi hujan namun menurut perkiraan akan meninggi.

Ini karena kiriman dari Aceh Tenggara.

"Kondisi banjir makin naik dan cukup cepat," ujar Fadli.

Fadli juga menjelaskan ketinggian air di sejumlah lokasi bervariasi.

Sebagian setinggi lutut namun ada pula melebihi lutut.

Selain itu tiga lokasi lahan pertanian yakni Pasir Belo, Bawan dan Lae Langge juga terancam terendam air banjir.

Sementara di Kecamatan Rundeng hingga kini masih berstatus waspada.

Camat Rundeng, Irwan Faisal yang dikonfirmasi Serambinews.com mengatakan sejauh ini kondisi genangan banjir masih terkendali.

Diakui Sungai Souraya yang membentang di Kecamatan Rundeng mulai meluap hingga ke atas tebing.

Bahkan, kata Irwan Faisal, sejumlah desa mulai tergenang hingga ke halaman rumah penduduk. Namun hingga mala mini kondisi air belum terlalu parah.

Faisal menambahkan, dengan situasi saat ini kecamatannya berada dalam status waspada atas banjir.

Sejumlah desa yang mulai terendam banjir  di halaman rumah penduduk seperti Sibungke, Tualang, Panglima Sahman dan Mendilam.

Kemudian badan jalan yang terendam banjir di Panglima Sahman karena wilayah ini menurut Faisal merupakan daerah terendah.

Biasanya, kata Faisal banjir kiriman akan sampai ke Kecamatan Rundeng satu hari setelah melanda Sultan Daulat.

”Malam ini masih terkendali, memang air meluap tapi dalam batas aman.

Besok biasa banjir kiriman sampai dan ini bisa memperparah, makanya kita waspada” ujar Faisal. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved