Corona Serang Dunia

Warga Spanyol Mulai Diizinkan Keluar Rumah

Pemerintah Spanyol, Sabtu (2/5) mulai mengizinkan warga untuk keluar rumah untuk pertama kalinya sejak lockdown atau penguncian dilakukan 48 hari lalu

Editor: M Nur Pakar
AFP / JAIME REINA
Warga Madrid, Spanyol mulai turun ke jalan-jalan untuk berolahraga untuk pertama kalinya, Sabtu (2/5/2020), seusai terkurung selama 48 hari di rumah. 

SERAMBINEWS.COM, MADRID - Pemerintah Spanyol, Sabtu (2/5) mulai mengizinkan warga untuk keluar rumah untuk pertama kalinya sejak lockdown atau penguncian sejak 48 hari lalu.

Di Madrid dan Barcelona, warga turun ke jalan-jalan untuk berolahraga dan berjalan dengan bebas di sebuah negara dengan salah satu jumlah kematian tertinggi dunia, hampir 25.000 orang.

"Setelah berminggu-minggu dalam kurungan, saya sangat ingin keluar, berlari, melihat dunia," kata penasihat keuangan Marcos Abeytua di distrik Chueca Madrid saat bangun jam 7 pagi untuk menikmati waktu di luar.

"Kemarin, aku seperti anak kecil,” ujarnya.

Menkes Spanyol Rencanakan La Liga, Ini Pernyataannya\

Kabar Baik, Angka Korban Meninggal Virus Corona di Spanyol Turun 2 Hari Beruntun

Putri Kerajaan Spanyol Maria Teresa Meninggal Dunia Setelah Terjangkit Covid-19

Di taman Retiro kota, banyak penduduk yang berlarian, kadang-kadang dalam kelompok, ketika seorang polisi menggunakan pengeras suara untuk mendesak agar tidak keluar dari jalan sepi dan trotoar.

Namun Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez mengatakan masker tetap diwajibkan pada transportasi umum mulai Senin (4/5/).

Spanyol, Jerman, Austria, dan negara-negara Skandinavia perlahan-lahan mengurangi penguncian karena kasus virus melambat, tetapi tetap menjaga jarak sosial.

Warga juga dituntut menggunakan masker atau meningkatkan pengujian untuk melacak infeksi baru.

Perancis, Sabtu (2/5) memutuskan memperpanjang darurat kesehatan, yang berlaku sejak 24 Maret, dua bulan lagi hingga 24 Juli, kata Menteri Kesehatan, Olivier Veran setelah rapat kabinet.

Italia sedang bersiap untuk melonggarkan pembatasan dalam beberapa hari mendatang.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang menghabiskan waktu dalam perawatan intensif dengan virus, mengatakan Inggris telah melewati puncak wabah.

Irlandia memperpanjang penutupannya dua minggu lagi hingga 18 Mei, dengan Perdana Menteri Leo Varadkar mengatakan negara itu akan dibuka kembali dengan cara yang lambat dan bertahap.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved