Virus Corona Serang Dunia

Kabar Baik, Angka Korban Meninggal Virus Corona di Spanyol Turun 2 Hari Beruntun

Adapun total kasus penularan karena virus corona mencapai 124.736 pada Sabtu, sementara hari sebelumnya, infeksi berada di angka 117.710.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/YONHAP/SOUTH KOREA OUT
Para pekerja medis dilengkapi pakaian pelindung memindahkan seorang pasien diduga terinfeksi virus corona (tengah) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam, di daerah Cheongdo, Korea Selatan, Jumat (21/2/2020). Penyebaran virus corona hingga hari ini, Senin (24/2/2020), semakin menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan.(AFP/YONHAP/SOUTH KOREA OUT) 

SERAMBINEWS.COM, MADRID - Kabar melegakan terjadi di Spanyol, di mana mereka kembali mengumumkan penurunan korban meninggal virus corona selama dua hari beruntun.

Angka kematian memang mengalami peningkatan.

Dilansir Sky News Sabtu (4/4/2020), angka mortalitas mencapai 11.744, dari sebelumnya 10.935.

Meski begitu, korban meninggal harian mengalami penurunan di angka 809 dibandingkan 932 yang tercatat pada Jumat (3/4/2020).

 Kabar itu terjadi setelah Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez direncanakan bakal mengumumkan perpanjangan masa lockdown.

Adapun total kasus penularan karena virus corona mencapai 124.736 pada Sabtu, sementara hari sebelumnya, infeksi berada di angka 117.710.

Saat ini, angka tersebut membuat Negeri "Matador" menjadi negara dengan kasus penularan tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS).

Selama tiga pekan terakhir, Madrid sudah menerapkan lockdown yang menutup bisnis non-esensial, dan meminta jutaan warganya tinggal di rumah.

Kabar mulai menurunnya mortalitas karena Covid-19 menjadi kabar optimistis di tengah perjuangan sektor kesehatan untuk merawat para pasien.

Para dokter dan perawat di seantero negara mengunggah video di mana mereka memotong kantong plastik menjadi Alat Pelindung Diri (APD).

Tenaga medis mengungkapkan, kondisi mereka lebih buruk dibandingkan sejawatnya di negara lain, di mana ada 15.000 orang yang tak bisa bertugas karena sakit atau mengisolasi diri.

Kementerian kesehatan menerangkan, penularannya mencapai 14 persen di seluruh negara.

Tapi konsentrasi terbesar di Madrid dengan 21 persen.

Video yang viral di media sosial memperlihatkan warga yang mengenakan masker oksigen menunggu di koridor rumah sakit.

Dinas kesehatan Spanyol, seperti Italia, dijalankan oleh pemerintah regional, di mana mereka kesulitan mendapatkan personel maupun APD.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved