Breaking News

Akun Tokopedia Diretas, Pengguna Diminta Ganti Password dan Aktifkan One Time Password Lewat SMS

Pelaku menjual semua data itu di darkweb dengan harga US$5.000 atau sekitar Rp 74 juta. Bahkan ada 14.999.896 akun yang datanya bisa didownload.

Tokopedia
Ilustrasi Tokopedia.(Tokopedia) 

SERAMBINEWS.COM - Nama Tokopedia kembali ramai diperbincangkan di jagat maya. Kali ini terkait situs e-commerce tersebut mengalami peretasan.

Data pengguna Tokopedia diduga telah diretas dan bocor di dunia maya.

Jumlahnya tak tanggung-tanggung, sebanyak 91 juta akun pengguna Tokopedia plus 7 juta akun merchant dikabarkan bocor pada 20 Maret lalu dan diperjualbelikan di sebuah situs.

Dengan kebocoran sebanyak itu, artinya hampir semua akun di Tokopedia berhasil diambil datanya oleh peretas. Pasalnya, di tahun 2019 silam Tokopedia mengungkapkan bahwa ada sekitar 91 juta akun aktif di platformnya.

Data 91 Juta Pengguna Tokopedia dan 7 Juta Merchant Bocor di Dunia Maya, Dijual di Situs Gelap

7 FAKTA Penipuan Cashback Tokopedia, 3 Pemuda Ditangkap, Kirim Kotak Kosong yang Mereka Beli Sendiri

Tercatat di Tokopedia, Ini Dia Usaha Milik Nova Mastura

Data pengguna yang bocor berupa user ID, email, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor handphone dan password yang masih ter-hash atau tersandi.

Pelaku menjual semua data itu di darkweb dengan harga US$5.000 atau sekitar Rp74 juta. Bahkan ada 14.999.896 akun Tokopedia yang datanya saat ini bisa didownload.

Kronologi bobolnya akun Tokopedia tersebut bermula saat peretas Whysodank pertama kali mempublikasikan hasil peretasan di Raid Forum pada Sabtu (2/5/2020).

Tokopedia Jual 150 Produk Aceh

Tokopedia Dorong Mahasiswa Unsyiah Berbisnis Online

Tiga Warga Bener Meriah yang Hasil Rapid Tesnya Reaktif Covid-19 Telah Dilakukan Pengambilan Swab

Peretasan tersebut terjadi pada 20 Maret 2020. Kemudian, akun @underthebreach sore harinya pukul 16:15 WIB mencuitkan soal peretasan dan mengaku sebagai layanan pengawasan dan pencegahan kebocoran data asal Israel. Cuitan ini disampaikan sembari menyolek akun resmi Tokopedia.

@Underthebreach juga menyertakan gambar dua screenshot atau tangkapan layar.

Dalam tangkapan layar pertama, si peretas yang namanya disamarkan memang mengaku punya database Tokopedia periode Maret 2020.

Namun, ia tampaknya kesulitan membuka hash yang mengunci salah satu data, sehingga meminta bantuan sesama peretas yang bisa memecahkannya.

Hash sendiri adalah sebuah algoritma yang mengubah suatu data informasi berupa huruf, angka, atau simbol menjadi karakter terenkripsi. Fungsi hash biasanya dimanfaatkan untuk menyembunyikan password asli.

Tangkapan layar berikutnya, akun pembocor informasi ini menyertakan sebagian akun pengguna yang bisa dibuka lewat situs tersebut.

Tampak nama, email, dan nomor telepon pengguna muncul di situs. "Seseorang membocorkan basis data Tokopedia, perusahaan teknologi besar asal Indonesia yang menjalankan Ecommerce," tulis akun tersebut.

"Peretasan dilakukan pada Maret 2020 dan berpengaruh pada 15 juta pengguna, meski peretas menyebut masih banyak lagi. Basis data (yang diretas) termasuk email, hash password, nama," lanjutnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved