Pendapatan Pidie Menyusut Akibat APBK 2020 Rp 103 Miliar Dipangkas Pusat

Laporan Muhammad Nazar | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - APBK Pidie berjumlah Rp 103 miliar tahun 2020 akan dipangkas Pemerintah Pusat.

Anggaran itu dipangkas buntut terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan, untuk penanganan pandemi Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19). 

Sehingga kini pendapatan belanja yang telah direncanakan awal dalam APBK Pidie 2020, dipastikan akan menyusut. 

Sebab, sumber pendapatan dari dana transfer seperti DAK dan DAU akan berkurang akibat dihentikan pengiriman dana dari pusat. 

Kecuali gaji rutin ASN yang tetap dikirim per bulan. 

"Selama ini, kita mengandalkan pendapatan dari dana transfer seperti DAK, DAU, DOKA dan dana bagi hasil lainnya. Tapi, dana itu akan dipangkas," ungkap Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud ST, kepada Serambinews.com, Senin (4/5/2020).

Ia menyebutkan, anggaran pendapatan yang berkurang sangat signifikan. Sehingga APBK harus disesuaikan dengan belanja yang direncanakan awal, kini harus disesuaikan dengan mekanisme pusat. 

Yakni, sesuai PERPU maupun Surat Kementrian Keuangan dan Kementrian Dalam Negeri.

Ia menyebutkan, total dana yang bakal dipangkas Rp 103 miliar. 

Antara lain, DAU Rp 91,3 miliar, bantuan penggajian PPPK Rp 4,4 miliar dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kini dikurangi Rp 16,8 miliar.

Sebelumnya, PAD ditargetkan sebesar 44,7 miliar. 

"Untuk dana BOS jatah Pidie Rp 42,7 miliar lebih tidak dipangkas," sebutnya.

Menurutnya, APBK 2020 harus segera dirasionalkan, baik terhadap belanja tidak langsung maupun belanja langsung.(*)

• 5 Fakta Supercar McLaren MP4-12C Kecelakaan di Tol, Mobil Hancur hingga Harga OTR Capai Rp 6 Miliar

• Suami Relakan Istri Menikah dengan Selingkuhannya, Tertangkap Basah di Kamar Kos saat Lakukan Ini

• Suami Laudya Cynthia, Engku Emran Mendadak Singgung Soal Status Wanita dalam Agama Islam, Ada Apa?