Fakta Ibu Muda Disekap Suami, Dinikahi Siri Usia 13 Tahun hingga Dianiaya karena Tak Bisa Masak
SM (17), asal Rangkasbitung, Banten, tak pernah menyangka suaminya, AA (37), tega menganiayanya hanya gara-gara tak pandai memasak.
Tak lama berselang, SM kemudian menghubungi orangtuanya di Rangkasbitung, Banten.
Mengetahui hal itu, keluarga SM langsung melaporkan penganiayaan tersebut kepada pihak kepolisian.
Berubah setelah pandemi
Ketua RT 003 Griya Parungpanjang Desa Kapasiran, Saban, mengatakan, sejak ada pandemi Covid-19, sikap AA menjadi tertutup karena tidak bisa berjualan roti.
Hal tersebut membuatnya kehilangan sumber penghasilan.
"Iya warga saya, dia ngontrak di sini, tapi memang belum ada setahun.
Memang suka pindah-pindah (tempat tinggal). Memang orangnya baik, rajin jualan roti ada gerobak.
Lengkap usaha, tapi sekarang sudah enggak bisa (kerja) apa-apa lagi," ucap dia.
"Nah, pengakuan perempuan ini, setiap kali pindah (ngontrak) dia selalu disekap, kurang lebih selama tiga tahunlah dia pindah-pindah," imbuhnya.
Setelah kejadian tersebut, polisi langsung mengamankan AA dari kontrakannya, tetapi pria 37 tahun itu sempat akan melarikan diri.
Dia terlibat aksi kejar-kejaran dengan petugas kepolisian.
"Warga kita sudah pada kumpul awalnya mau nangkap, pas polisi keluar dia kabur pakai motor, dikejar, dan dikasih tembakan dua kali akhirnya nurut.
Jadi saya enggak sempat tanya, bisa langsung ke Polsek saja," jelas dia.
Kapolsek Parung Panjang Kompol Nundun Radiaman mengatakan, pihaknya masih melakukan pemanggilan saksi-saksi untuk pemeriksaan dan mengungkap dugaan penganiayaan tersebut.
"Masih dalam pemeriksaan, sabar dulu, Kang," cetusnya.