Feature
Derita Anak Miskin di Pidie, 11 Tahun Hanya Duduk di Kursi, Berawal dari Suara Mercon
Namun, perjalanan masa kecil Naufal justru berkutat di atas kursi. Terkadang, Naufal meronta-ronta di atas kursi karena rasa jenuh. Tapi, Naufal...
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
Namun, perjalanan masa kecil Naufal justru berkutat di atas kursi. Terkadang, Naufal meronta-ronta di atas kursi karena rasa jenuh. Tapi, Naufal tidak mampu berjalan akibat penyakit yang menggerogoti tubuhnya.
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERSMBINEWS.COM, SIGLI - Nasib Naufal Multazam (11) tidak seindah rekan sebayanya, yang asyik bermain saat masih anak-anak.
Namun, perjalanan masa kecil Naufal justru berkutat di atas kursi.
Terkadang, Naufal meronta-ronta di atas kursi karena rasa jenuh.
Tapi, Naufal tidak mampu berjalan akibat penyakit yang menggerogoti tubuhnya.
"Naufal anak kami sejak umur dua tahun awalnya terkena step, akibat suara marcon yang dibakar pada lebaran," kata Hasan Husen (54) ayah kandung Naufal warga Gampong Blang Leuen Teungou, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, Kamis (7/5/2020).
Ia menjelaskan, sejak mengalami step pertumbuhan Naufal tidak lagi normal.
• Plt Bupati Bireuen Serahkan Dua Unit Rumah Layak Huni, Ini Penerimanya
Dengan penyakit tersebut, membuat Naufal susah tidur.
Naufal hanya mampu tidur dua jam jelang shalat subuh.
Yang sangat menyedihkan, kata Hasan, anaknya itu sering menggigit kulitnya sendiri.
Bahkan, Naufal sering mengalami kejang-kejang saat penyakit kambuh.
"Kami harus menjaga anak kami 24 jam, kalau tidak dia menggigit dirinya sendiri," kata Hasan.
Derita Naufal terus bertambah, kata Hasan, kini anaknya didera Hernia.
Meski telah dilakukan operasi penyakit itu kambuh lagi.
• KPK Gandeng BPKP Aceh Awasi Dana Penanganan Covid-19 di Aceh