Berita Lhokseumawe
Warga Lhokseumawe Keluhkan Pembayaran Listrik Bulan Mei Melonjak, Ini Penjelasan Pihak PLN
Kecurigaan pelanggan muncul karena mereka mengklaim konsumsi listrik yang mereka lakukan saat di rumah sama dengan hari-hari biasa.
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Nur Nihayati
Kecurigaan pelanggan muncul karena mereka mengklaim konsumsi listrik yang mereka lakukan saat di rumah sama dengan hari-hari biasa.
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE – Beberapa warga kota Lhokseumawe mengeluhkan tagihan listrik yang membengkak.
Keluhan ini dilontar saat melakukan pembayaran listrik bulan Mei 2020 ini.
Para pelanggan pengguna listrik tersebut berasumsi PLN telah melakukan subsidi silang bagi golongan listrik yang mendapatkan potongan sehingga tagihan listrik mereka naik.
Kecurigaan pelanggan muncul karena mereka mengklaim konsumsi listrik yang mereka lakukan saat di rumah sama dengan hari-hari biasa.
Mereka sampaikan terkait lonjakan tagihan listrik yang mencapai 50 persen.
• Saskia Hadisti Umri, Mahasiswi Kedokteran Unimal yang Hafiz 30 Juz
Wijaya Cokro, seorang pelanggan listrik menceritakan awalnya dia tak menyadari tagihan listriknya membengkak.
"Kaget saya pas cek tagihan listrik, dari biasanya bayar Rp 900ribuan sekarang kok malah Rp 1,6 juta.
Jadi perkiraan ada kenaikkan sekitar Rp 700 ribu, padahal pemakaian sama saja daerah kita kan belum diberlakukan PSBB, jadi seperti ada sedotan di meterannya,” ungkapnya kepada Serambinews.com, Kamis (7/5/2020).
Dirinya mengeluhkan kenaikan yang dilakukan oleh PLN tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
"Keluhannya sangat sangat berat, apalagi kondisi saat seperti sekarang, keuangan pun lagi sulit, harusnya PLN ada sedikit perasaan buat pelanggan.
Jangan main samaratakan aja, saya berharap setidaknya bulan ini kita bisa bayar seperti bulan kemarin, sisa pemakaian kan bisa dinaikan ke bulan berikutnya secara perlahan hingga perekonomian normal kembali," tambahnya.
Hal yang serupa juga terjadi pada seorang warga yaitu Iwan, mengatakan bulan ini pembayaran tagihan listrik sekitar Rp 1,2 juta sebelumnya dirinya membayar sekitar Rp 800ribu.
• DPR Usul Dicetak Uang Baru Rp 600 Triliun, Begini Respons BI
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala ULP PLN Lhokseumawe, Pondes Pasemah,melalui pesan whatsapp, kepada Serambinews.com, Kamis (7/5/2020) menjelaskan, memastikan tarif listrik untuk seluruh golongan pada periode April hingga Juni 2020 tidak naik saat pandemi virus corona (Covid-19).
“Sama seperti pelanggan-pelanggan lainnya yang mengalami kenaikan pemebayaran di rekening yang terbit 1 Mei 2020, dapat saya jelaskan rekening yang terbit di tanggal 1 April 2020 merupakan rata-rata pemakaian dari bulan Desember 2019 sampai dengan Februari 2020,” jelasnya.
Hal itu dikarenakan tidak adanya pencatatan stand kWh meter dibulan Maret 2020 oleh PLN terkait merebaknya wabah Covid 19.
Sementara rekening yang terbit di tanggal 1 Mei 2020 berdasarkan hasil pencatatan stand kWh meter oleh PLN dibulan April 2020.
“Maka rekening yang terbit di pada tanggal 1 Mei 2020 merupakan pemakaian energi listrik di bulan April 2020.
Dan carry over dari pemakaian di bulan Maret 2020 yang tidak tertagih dikarenakan adanya kurang tagih di rekening yang terbit di tanggal 1 April 2020,” demikian pungkas Pondes. (*)
• Surat Cinta Ini Jadi Petunjuk Ungkap Kasus Wanita Muda Dibunuh Sang Pacar di Deli Serdang