Berita Banda Aceh
Dana Tak Jadi Dicoret, Pembangunan Jembatan Krueng Teukuh Abdya Dikerjakan Tahun Ini
"Saya sudah komunikasi dan koordinasi dengan Pak Plt Gubernur Aceh dan beliau sangat komit untuk membangun jembatan tersebut.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nur Nihayati
"Saya sudah komunikasi dan koordinasi dengan Pak Plt Gubernur Aceh dan beliau sangat komit untuk membangun jembatan tersebut.
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pemerintah Aceh menyampaikan komitmen untuk tetap membangun jembatan Krueng Teukuh di Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Aceh Barat Daya (Abdya) pada tahun 2020 ini.
Kepastian itu disampaikan kepada Wakil Ketua DPRA, Safaruddin.
Safaruddin yang juga putra Abdya itu mengatakan Pemerintah Aceh sudah membatalkan rencana pengalihan dana pembangunan jembatan Krueng Teukuh.
Jumlah dananya sebesar Rp 13 miliar dalam APBA 2020 untuk penanganan Covid-19 di Aceh.
"Saya sudah komunikasi dan koordinasi dengan Pak Plt Gubernur Aceh dan beliau sangat komit untuk membangun jembatan tersebut.
Apalagi beliau sudah berjanji kepada rakyat Abdya saat berkunjung kesana dulu," kata Safaruddin kepada Serambinews.com, Jumat (8/5/2020).
• Longsor Sudah Ditimbun, Arus Lalu Lintas Bireuen-Takengon Kembali Lancar
• Tak Bermanfaat, Obat Malaria Hydroxychloroquine Justru Menimbulkan Risiko Kematian Lebih Tinggi
• Seluruh Perbatasan Aceh Harus Dijaga Ketat
Ia juga menyampaikan sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Aceh, Fajri terkait rencana pembangunan jembatan penghubung Desa Desa Lama Tuha dan Lama Muda itu.
"Kadis PUPR Aceh menyampaikan bahwa anggaran pembangunan jembatan Krueng Teukuh tidak jadi dialihkan untuk penanganan Covid-19.
Dan dokumennya sudah lengkap semua, tinggal lelang saja di LPSE," ujar dia.
Politikus Partai Gerindra ini mengaku sangat bangga mendengar informasi itu.
Sebab, masyarakat setempat sudah lama mendambakan dibangunnya jembatan itu.
"Saya selaku putra daerah akan memastikan pembangunan jembatan Krueng Teukuh tetap dibangun.
Apalagi sekarang ini sudah ada komitmen dari Plt Gubernur Aceh, kita tunggu saja realisasinya," ujarnya.
Seperti diketahui pembangunan jembatan Krueng Teukuh tersebut pernah terhenti pada tahun 2012, akibat terjadinya pemutusan kontrak.
Namun, pembangunannya kembali dilanjutkan pada tahun 2016, menggunakan anggaran APBK sekitar Rp 7,2 miliar.
Sayangnya, saat pemasangan jembatan rangka baja sudah mencapai 50 meter (dari total panjang 60 meter), jembatan tersebut ambruk akibat dihantam potongan kayu dan pohon sawit yang dibawa air.
Pada tahun 2020, Pemerintah Aceh sudah menganggarkan dana untuk pembangunan jembatan tersebut sebesar Rp 13 miliar dalam APBA 2020.
Tapi rencana itu hampir gagal saat pemerintah ingin mengalihkan dana pembangunan jembatan untuk penanganan Covid-19.
Namun belakangan, pengalihan itu tidak terjadi setelah adanya komunikasi intens Wakil Ketua DPRA yang juga putra daerah Abdya, Safaruddin dengan eksekutif. (*)