Banjir di Aceh Besar
Debit Air Terjun Suhom Masih Tinggi, 18 Keluarga di Lhoong Bertahan di Pengungsian
Selain banjir, lintas Jalan Banda Aceh–Meulaboh, tepatnya di Gunung Paro, Kecamatan Leupung, juga berpotensi longsor.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Muhammad Nasir | Aceh Besar
SERAMBINEW.COM, JANTHO – Saat ini debit air sungai di Air Terjun Suhom di Gampong Krueng Kala, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar masih tinggi.
Setidaknya ada 18 KK masih mengungsi, karena rumahnya masih digenangi air.
Namun para pengungsi di Lhoong saat ini sudah mendapatkan bantuan masa panik.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Aceh Besar, Farhan AP kepada Serambinews.com, saat ini masih ada sekitar 900-an warga Aceh Besar yang mengungsi di sejumlah titik.
Berdasarkan data dari BPBD Aceh Besar yang dipaparkan farhan, di SD Garot masih ada 154 KK, lalu di Vila Buana Ajun masih ada sekitar 10 kk, di Lampasie Engking ada 8 kk, di Peukan Bada ada 3 kk hingga di Krueng Kala, Lhoong ada 18 KK.
Sementara Bupati Aceh Besar, Ir H Mawardi Ali kemarin berkunjung ke Kecamatan Lhoong untuk meninjau lokasi banjir.
Ada beberapa titik yang dikunjungi yaitu kawasan wisata Air Terjun Suhom, Irigasi Geuntet dan ruas jalan Banda Aceh Meulaboh di kawasan Gunong Paro.
Di lokasi pengungsian Krueng kala, Bupati juga menyerahkan bantuan masa panik berupa sembako dan kebutuhan dapur lainnya.
Melihat banyaknya fasilitas yang rusak akibat diterjang banjir, bupati meminta jajarannya di bidang terkait supaya segera melakukan perbaikan.
“Banjir ini mengakibatkan sejumlah sarana rusak sedang. Khusus untuk sarana irigasi akan segera kita perbaiki karena ini menyangkut kehidupan ekonomi masyarakat di daerah ini,” tandas Mawardi.
Sementara lintas Jalan Banda Aceh – Meulaboh, tepatnya di Gunung Paro, Kecamatan Leupueng, potensi longsor masih mengancam pengguna jalan.
Farhan menjelaskan, terdapat dua titik longsor di Gunung Paro yang kondisi belum aman, karena terus berjatuhan material tanah.
Sehingga, kata Farhan, pihak balai jalan nasional juga sudah menyiagakan satu alat berat di lokasi untuk membersihkan material longsor dan mengantsipasi longsor susulan. Hingga semalam, kata Farhan, lalu lintas di titik longsor tersebut masih memberlakukan sistem buka tutup.(*)
• Di Ulee Tui Mata Ie Aceh Besar, Ada 50 KK Mengungsi
• Tiga Oknum Polres Simeulue dan Seorang Warga Ditangkap, Ini Kasusnya
• Kombinasi Tiga Obat Antivirus Ini Bisa Ringankan Gejala Covid-19
• Stadion Lampineung, Antara Dimoerthala, Let Bugeh dan Presiden FIFA Sepp Blatter