Mengenang 32 Tahun H Dimurthala
Persiraja Latihan di Singapura, Dimoerthala Jual Tujuh Karung Cengkeh
Begitulah bentuk kecintaan Bang Dimur terhadap Persiraja. Semua ia lakukan agar tim bisa terus eksis. Sulit mencari sosok seperti dia saat ini.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pengorbanan H Dimoerthala bagi kejayaan tim Persiraja di level nasional, dan internasional terhitung luar biasa.
Bahkan, itu dilakukan di saat dirinya mengalami krisis finansial.
Tapi, semua cara dilakukan Ketua Umum Persiraja, H Dimoerthala ketika itu.
“Saya ingat betul, ketika kami ingin berlatih di Singapura ketika itu, Bang Dimur–sapaan Dimoerthala–harus menjual tujuh karung cengkeh untuk membiayai kami,” cerita mantan bintang Persiraja era 80-an, M Daan kepada Serambinews, Jumat (8/5/2020).
Menurut M Daan, cengkeh yang dijual pada tahun 1980 tersebut bukanlah milik Bang Dimur. Namun, itu hasil dari kebun cengkeh milik istri tercinta Dimoerthala.
“Begitulah bentuk kecintaan Bang Dimur terhadap Persiraja. Semua ia lakukan agar tim bisa terus eksis. Sulit mencari sosok seperti dia saat ini,” katanya.
Sebagaimana ketahui, Bang Dimur memutuskan tim Persiraja berlatih ke Singapura sebagai persiapan menuju kompetisi perserikatan PSSI tahun 1980.
Kecuali, keputusan untuk berlatih di negeri singa tersebut karena di tanah air sudah memasuki bulan Ramadhan.
Kala itu, M Daan dkk berlatih selama sebulan di Singapura. Mereka dibesut pelatih Singapura asal Ambon, M Yusuf.
Sementara asisten pelatih dipegang warga negara Singapura, Andrew Yap.
Keputusan berlatih di luar negeri ketika itu membuahkan hasil yang manis.
• Dikarantina di Hotel Mewah, Pria Ini Justru Buat Onar dan Hancurkan Fasilitas
• Startup Hotel Airy Rooms Tutup Secara Permanen, Tak Kuat Lawan Dampak Virus Corona
• Anggota DPR RI, Rafli Dukung BPKP Awasi Dana Penanganan Covid-19 di Aceh
Persiraja tampil sebagai juara perserikatan 1980 setelah di final menghancurkan Mutiara Hitam Persipura Jayapura dengan skor telak 3-1.
“Di balik kesuksesan Bang Dimur membawa juara, saat itu dia tak ada lagi uang,” kata M Daan dengan nada lirih.
Didatangi Dimoerthala
Tahun 1976, menjelang azan shalat magrib, seorang pemuda bertubuh kekar ke luar dari lapangan Stadion Blangpadang.
Seperti biasa, latihan selalu diakhiri dengan doa bersama dengan seluruh pemain dan tim pelatih.
Ia langsung menuju ke sosok yang paling dihormati. Ya, dia adalah H Dimoerthala yang notabene merupakan Ketua Umum Persiraja.
Sembari duduk di sisi Bang Dimur–sapaan H Dimoerthala–, pemain itu langsung terlibat pembicaraan serius.
“Usai latihan, saya jumpai Bang Dimur. Kala itu, saya bilang sama Bang Dimur, kalau dirinya tak berangkat ke Marah Halim Cup, karena istri menunggu kelahiran anak pertama,” ungkap mantan bintang Persiraja era 80-an, M Daan kepada Serambinews, Jumat (8/5/2020) malam.
Ternyata, besoknya, sang ketua umum langsung datang ke rumah pemain di Desa Lamreung, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar.
“Bang Dimur ngomong dengan bapak saya secara baik-baik. Lalu, ia juga katakan bahwa istri saya akan dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa,” cerita M Daan.
Bahkan, lanjutnya, pada sore hari, istrinya yang bernama Zuriawati langsung dijemput untuk diantar ke rumah sakit.
Seperti diketahui, pada tahun 1976, Persiraja diundang untuk mengikuti turnamen sepakbola internasional Marah Halim Cup di Medan, Sumatera Utara.
• Media Australia Soroti Cara Anies Baswedan Tangani Kasus Corona, Disebut Serupa Gubernur New York
• Anggota DPR RI, Rafli Dukung BPKP Awasi Dana Penanganan Covid-19 di Aceh
• Perkuat Persiraja di Liga 1, Ganjar Mukti Kagumi Aceh, Warganya Ramah dan Banyak Warung Kopi
Saat itu, M Daan dkk sedang menjalani latihan untuk persiapan ke turnamen bergengsi tersebut.
Setelah berbicara dengan orang tua dan ijin dari sang istri, akhirnya M Daan berangkat membela skuadra Lantak Laju Persiraja di Marah Halim Cup.
“Naas bagi saya. Ya, di partai pembuka, saya langsung menerima kartu merah dengan pemain lawan. Kalau ngak salah, lawan kami ketika itu, Islandia,” kenangnya.
Karena harus menjalani hukuman tak bisa bermain dalam dua partai, M Daan mengaku, dia kembali menjumpai Bang Dimur untuk minta kembali ke Aceh.
“Bang Dimur mengizikan saya pulang. Dua hari di rumah, istri saya melahirkan anak pertama kami, Mardian Riza,” cerita M Daan.
Mantan pelatih Persiraja di divisi utama musim 2007 itu melanjutkan, setelah melahirkan putra pertama, istrinya Zuriawati mengijinkan dirinya untuk kembali bergabung bersama tim.
Karena, setelah bertanding di turnamen sepakbola internasional Marah Halim Cup 1976, Persiraja kembali diundang untuk mengikuti even Tugu Cup di Surabaya, Jawa Timur.
Karena rombongan tim sudah berangkat lebih dulu dari Medan, maka dirinya harus menyusul sendiri ke Surabaya.
“Saat itu, kami benar-benar sebagai sebuah keluarga yang utuh. Kami pemain diperlakukan sebagai anak, adik, dan teman oleh Bang Dimur,” kenang pemain kelahiran Lamreung, 17 September 1949.
Menurut M Daan, sosok Dimurthala tak bisa tergantikan dan ditandingi oleh siapapun ketika mengurus Persiraja ketika ikut kompetisi perserikatan, dan turnamen.
“Bagi Bang Dimur, juara adalah segala-galanya. Soal finansial untuk kelangsungkan Persiraja, itu menjadi tanggungjawabnya,” kata ayah lima anak ini.
Kecuali merasakan gelar juara perserikatan tahun 1980, M Daan bersama dengan Lantak Laju Persiraja pernah bermain di sejumlah even internasional.
M Daan bersama rekan-rekannya pernah tampil di turnamen King Cup di Bangkok, Thailand. Kemudian, Aga Khan Cup di Bangladesh.
Seperti diketahui, M Daan menghabiskan karier bersama Persiraja mulai dari tahun 1970 hingga 1981.
Selama menjadi pemain, dia sangat setia dengan Lantak Laju sampai gantung sepatu.
Hanya saja, menurut M Daan, dia tak sempat membela Persiraja ketika sudah berpindah home-base dari Blangpadang ke Stadion Lampineung.
“Sulit untuk mencari sosok seperti Bang Dimur yang berjuang habis-habisan demi Persiraja. Banyak sekali pengorbanan beliau untuk kejayaan Persiraja,” pungkas M Daan.(*)
• VIDEO - Ferdian Paleka Diplonco Napi di Penjara, Ditelanjangi, Dimasukkan ke Tong Sampah
• VIDEO - Seorang Warga Aceh Dikeroyok Hingga Tewas di Tangerang, Diduga Akibat Salah Paham
• VIDEO - Sebelum Ditangkap, Roy Kiyoshi Sempat Ramal Artis-Artis yang Terjerat Narkoba