Warga Terseret Arus Krueng Wolya
Pencarian Korban Tenggelam di Krueng Wolya Tekendala Aliran Sungai Keruh
Hingga malam ini pukul 20.00 WIB korban yang hilang bernama Hariadi (36) belum berhasil ditemukan.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Sa’dul Bahri I Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Tim Search And Rescue (SAR) Meulaboh tidak bisa melakukan penyelaman untuk mencari korban yang hilang akibat karamnya sampan penyeberangan di Desa Seuradeuk, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat, Minggu (10/5/2020).
Terkait kondisi tersebut tim pencari hanya menelusuri bagian titik yang dicurigai di sungai tersebut.
Koordinator Pos Search And Rescue (SAR) Meulaboh, Budi Darwan kepada Serambinews.com, Minggu (10/5/2020) mengatakan akibat aliran sungai yang keruh membuat upaya pencarian tidak bisa dilakukan dengan menyelam di lokasi.
• Harga Bawang Merah Meroket, Gula Turun, Cabai Merah Anjlok
• Enam Santri Aceh Tengah Dipulangkan Setelah Jalani Karantina Selama 14 Hari
• Viral Pemuda Ngamuk Tolak Pakai Masker hingga Pukuli Polisi, Begini Kronologisnya
Hingga malam ini pukul 20.00 WIB korban yang hilang bernama Hariadi (36) belum berhasil ditemukan.
Kasus tenggelamnya sampan yang ditumpangi tiga orang, dua di antaranya selamat dalam musibah itu, yaitu Sanusi dan Marlinda yang merupakan pasangan suami istri warga Desa Seuradeuk, Kecamatan Woyla Timur.
Disebutkan, pada pagi itu korban berencana hendak memanen Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang berada di seberang sungai kawasan Tanoh Mirah, Kecamatan Sungai Mas.
Sehingga ketika mereka bergerak dari Desa Seuradeuk dengan menggunakan sampan yang terbuat dari viber, di tengah perjalanan sampan tersebut tenggelam yang diduga akibat banjir dan derasnya arus sungai.(*)