Berita Kutaraja
Belasan Sopir L-300 di Terminal Luengbata Ramai-ramai ‘Geruduk’ Kantor Serambi, Ini Tujuannya
Belasan sopir L-300 di Terminal Luengbata, Banda Aceh mempertanyakan program bantuan sosial (bansos) sebesar Rp 600 ribu per bulan bagi para sopir...
Penulis: Misran Asri | Editor: Saifullah
Laporan Misran Asri | Kutaraja
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Belasan sopir L-300 di Terminal Luengbata, Banda Aceh mempertanyakan program bantuan sosial (bansos) sebesar Rp 600 ribu per bulan bagi para sopir angkutan umum yang terdampak virus corona (Covid-19).
Pasalnya, dari 32 perusahaan angkutan L-300 yang ada di Terminal Luengbata, ada belasan sopir dan pekerja dari satu loket yang mendapatkan pelatihan dari Program Keselamatan Tahun 2020 yang diluncurkan Korlantas Polri itu.
Tapi di sisi lain, banyak sopir di terminal itu yang sama sekali tidak tersentuh program bantuan sosial selama tiga bulan tersebut. Karena itu, para sopir yang mendatangi Kantor Harian Serambi Indonesia, Senin (11/5/2020) sore, itu pun mempertanyakan cara penentuan dan bagi siapa saja program bantuan sosial tersebut.
Salfat, mewakili sopir L-300 di Terminal Luengbata yang datang ke Harian Serambi Indonesia mengaku, pihaknya menyayangkan ada di antara sopir di satu loket tertentu yang sampai belasan orang mendapat pelatihan dari Program Keselamatan Tahun 2020. Tapi, justru ada sopir dari angkutan lainnya yang tidak ada mendapat bantuan sama sekali dari program tersebut.
"KTP kami dari awal dikumpulkan oleh Organda Banda Aceh. Tapi ujung-ujungnya, ada sopir yang jumlahnya belasan orang di satu loket tertentu yang dapat program ini. Namun, kami sayangkan justru ada sopir yang nggak masuk dalam dalam program bantuan sosial ini sama sekali. Makanya, kami pertanyakan keadilannya seperti apa. Karena ini ada dugaan permainan Organda," tuding Salfat.
• Pelaku Amuk Massa Warga Aceh di Tangerang Ditangkap, Pengurus IMPAS Apresiasi Kerja Kepolisian
• Hujan Kembali Guyur Kota Lhokseumawe, Ini Titik Rawan Tergenang Air
• Amuk Massa Warga Aceh di Tangerang, Pemerintah Aceh Datangi Mapolsek Serpong
Ia mempertanyakan, untuk apa KTP dan data diri para sopir dikumpulkan Organda Banda Aceh kalau ujung-ujungnya mereka tidak dilibatkan dalam program bantuan sosial itu. Malah, hanya sopir-sopir tertentu saja yang dilibatkan.
"Ini harus ada kejelasan. Karena uang Rp 600 ribu sebulan yang sudah diplotkan bagi para sopir dan ditransfer selama tiga bulan itu sangat berarti bagi kami dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Apalagi keluarga kami juga tahu bahwa ada program bantuan sosial untuk para sopir ini," pungkas Salfat.(*)