Feature

Kisah Getir Hidup Mulyadi, Tidur di Lantai Tanah Bersama Empat Adik, Penyakit Pun Menderanya

Mulyadi hidup bersama empat adiknya yang masih kecil di Dusun Karang Baru, Desa Lubuk Pempeng, Kecamatan Peureulak.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/SENI HENDRI
Mulyadi (37) warga miskin yang mengalami sakit dan hanya bisa terbaring butuh perhatian, di Dusun Karang Baru, Desa Lubuk Pempeng, Kecamatan Peureulak. Foto kiriman warga. 

Laporan Seni Hendri I Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Namanya Mulyadi (37).

Lelaki miskin ini hidup dalam kesakitan.

Ia sudah terbaring sekitar dua tahun di rumahnya.

Rumah yang ditempatinya berkontruksi kayu, dan berlantaikan tanah.

Mulyadi hidup bersama empat adiknya yang masih kecil di Dusun Karang Baru, Desa Lubuk Pempeng, Kecamatan Peureulak.

“Kedua orang tuanya sudah meninggal. Saat ini yang mencari nafkah adiknya dengan mencari upahan menyadap karet di kebun warga, sedangkan Mulyadi hanya terbaring dan tidak bisa kerja lagi sudah sekitar 2 tahun,” ungkap warga setempat yang dihubungi Serambinews.com, Senin (11/4/2020).

Seorang Remaja Peulimbang Meninggal Tabrakan dengan Mini Bus, Dua Lainnya Luka Berat

Tahun Ini Masih Ada Lima Gerhana Matahari dan Bulan, Ini Jadwal Kejadiaannya Menurut Ilmu Falak

Pengurus Kecamatan KNPI Jeunieb Bireuen Minta Mayarakat Awasi Traveler untuk Cegah Covid-19

Warga tersebut mengatakan, waktu sehat Mulyadi rajin beribadah, dan sering ikut kegiatan sosial, dan bekerja mencari upahan di tempat warga.

Namun saat ini dia tidak mampu bekerja lagi, karena sakit yang dideritanya.

“Penyakitnya tidak diketahui karena belum pernah diperiksa. Tapi kondisinya sangat memprihatinkan, dan sangat membutuhkan perhatian,” ujarnya.

Hattaruddin, Keuchik Gampong Lubuk Pempeng, mengakui bahwa Mulyadi menderita sakit pada kulit yang sering kambuh.

Tapi kadang-kadang juga sembuh dan bisa bekerja.

Keuchik mengatakan, Mulyadi adalah warga Dusun Krueng Tuan, Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, yang baru tinggal di Desa Lubuk Pempeng sekitar empat tahun.

“Baru 2 tahun terakhir beliau memiliki kartu keluarga (KK) di desa ini. Tapi sebelum itu dia tetap kita berikan bantuan dari desa sama seperti warga miskin lainnya, semua warga kita perhatikan,” ungkap Hatta.

Begitu juga bantuan langsung tunai (BLT) dari desa, jelas Keuchik Hatta, Mulyadi termasuk calon penerima bantuan tersebut.

Hanya saja belum disalurkan karena dana desa di desa itu belum terealisasi.

“Kita tetap memperhatinkan semua masyarakat miskin dan kurang mampu di desa ini. Semua kita perhatikan,” ungkap Hatta.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved