Djingareyber, Masjid Unik yang Dibangun dari Lumpur, Jerami, dan Kayu
Masjid Djingareyber merupakan bangunan suci sekaligus pusat pembelajaran yang dibangun pada 1327.
SERAMBINEWS.COM - Traveler, pernahkah kamu mendengar nama kota Timbuktu?
Timbuktu merupakan satu kota yang dijuluki sebagai 'city of gold' dan dianggap sebagai satu destinasi yang sulit untuk dijangkau.
Di antara permukiman dan deretan bangunan di Kota Timbuktu, Mali, terdapat satu bangunan ikonik yang paling terkenal.
Yakni, Masjid Djingareyber.
• Fakta di Balik Tragedi Pesawat MAF Jatuh di Danau Sentani, Pilot Tewas hingga Jasad Masih di Kokpit
• Ditegur Tak Pakai Masker, Oknum TNI Ini Ngamuk-ngamuk ke Polisi Militer
Masjid Djingareyber merupakan bangunan suci sekaligus pusat pembelajaran yang dibangun pada 1327.
Masih berfungsi hingga saat ini, Masjid Djingareyber menjadi satu di antara tiga masjid yang membentuk University of Timbuktu.
Hampir seluruh bagian Masjid Djingareyber dibangun dari lumpur, jerami, dan kayu.
Masjid ini juga mengalami suksesi panjang dan mengalami berbagai perang, konflik, dan pergolakan politik selama delapan abad terakhir.
• Jokowi Tak Ucapkan Belasungkawa Atas Wafatnya Djoko Santoso, Fadli Zon Heran dan Singgung Soal Artis
• Misteri Tewasnya Cewek SPG di Kamar Kos, Jasad Ditemukan Sudah Membusuk, Polisi Cek CCTV
• Perjuangan Vebby Palwinta dan Razi Bawazier Menikah Saat Corona, Dari Cekcok hingga Nyaris Gagal
Pergolakan terakhir yang disaksikan Masjid Djingareyber terjadi pada 2012 ketika kelompok Islam militan merebut kota dan mulai meneror penduduk setempat.
Setelah menguasai Timbuktu, para militan dengan cepat melembagakan hukum Syariah versi kejam mereka sendiri.
Mereka melempari wanita dengan batu karena tidak mengenakan pakaian yang dianggap layak dan sesuai ajaran agama.
Selain itu, para militan memotong tangan para musisi yang tertangkap melanggar larangan totaliter atas semua bentuk musik.
Tak lama setelah penguasaan Timbuktu, perhatian para militan beralih ke artifak budaya bersejarah Timbuktu.
Termasuk rumah ibadah Muslim kuno, yang mereka nyatakan dilarang oleh Islam.
Para militan menghancurkan kuburan tujuh orang suci Muslim dengan cangkul dan kapak, dua di antaranya berada di Masjid Djingareyber.