Persiraja Mania
Kiper Persiraja Aji Bayu Putra, dari Kampung Kembali ke Kampung
Tidak masalah kalau makanan, apa saja yang mudah dimakan, kondisi sulit seperti saat ini, masih sangat bersyukur masih bisa makan.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Syamsul Azman | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Penjaga gawang Persiraja asal Brebes, Jawa Tengah, Aji Bayu Putra, menjadikan puasa ini sebagai momen berkumpul dengan keluarga.
Sejak skuad Lantak Laju diliburkan, ia memilih kembali ke kampung halamannya untuk membantu orang tua di sawah.
Ia menghabiskan waktu puasa tahun 1441 H ini berada di kampung halaman.
Menu buka puasa Aji Bayu juga tidak jauh dengan makanan dari hasil-hasil alam.
Untuk menu buka puasa orang tuanya sering menyajikan menu buka puasa sekedarnya.
“Untuk menu berbuka puasa biasanya sayur asem, tempe goreng, sambal, kerupuk dan tempe oreg,” ucap pemain kelahiran Brebes, 11 Mei 1993 ini kepada Serambinews.com, Rabu (13/5/2020).
• Kiper Persiraja Aji Bayu Putra, Kembali Bersawah Sejak Kembali ke Brebes
• Pemain Persiraja Miftahul Hamdi Galang Donasi untuk Penghafal Alquran
• VIDEO - Mengenang 32 Tahun Lalu, Sosok H Dimurthala Totalitas untuk Persiraja

Aji juga turut membantu sang ibu menyiapkan makanan berbuka puasa.
Ia tidak memilih-milih untuk makanan, makan apa yang mudah, sebab saat kondisi sulit seperti ini.
“Tidak masalah kalau makanan, apa saja yang mudah dimakan, kondisi sulit seperti saat ini, masih sangat bersyukur masih bisa makan, kan banyak kita lihat di luar sana orang yang sulit makan,” ujar mantan pemain PSIM Jogja ini.
Aji Bayu juga tetap melakukan aktivitas ke sawah, karena ia punya kewajiban mencari rumput untuk hewan ternak.
“Ke sawah setiap hari mas, kan saya harus mencari rumput buat ternak,” jelasnya.
• Kiper Persiraja Aji Bayu Putra, Antara Status ODP, Bosan Hingga Kembali Bertani
Kembali ke kampung, benar-benar membuat Aji kembali menjadi orang kampung. Namun, ini tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut.
Baginya membantu orang tua sebagai bakti, sebagai bukti kecintaan seorang anak terhadap orang tua.
Pun dirinya merindukan atmosfer Liga 1, bahkan dengan sangat, karena bermain si kulit bundar sudah menjadi bagian dari hidupnya.