Korban Tewas Kebakaran Kapal Tanker di Belawan 7 Orang, 5 Tak Bisa Dikenali, Dua Kakak Beradik Tewas
Tiga orang saudara kandung atau kakak adik menjadi korban dalam insiden kebakaran di kapal tangker MT Jag Leela
Menurutnya, bekerja di docking sangat berbahaya, karena itu pula dia mengundurkan diri.
Pekerjaannya macam-macam.
Kadang-kadang mengganti pipa, mengganti pelat, atau mengelas tangki, dan pekerjaan perbaikan bagian kapal.
Keputusannya untuk mundur sebelum kejadian besar ini karena tingginya risiki kerja yang dihadapi.
"Aku mundur, mau dibayar berapa pun aku gak mau kerja gitu lagi," katanya.
Ia menduga kebakaran kapal karena ada kelalaian saat proses docking.
Kata dia, saat proses docking, kapal semestinya dalam keadaan steril.
Muatan tangki harus kosong dan seterusnya.
Namun, diduga kapal tidak steril atau masih mengandung muatan saat docking.
"Sebenarnya karena kita kadang safety kurang. Saat kita mau bekerja, apa memotong tangki, mengelas, bakal menimbulkan ledakan atau tidak, kenapa dikerjai? Kelalaian orang safety berarti," ujarnya.
Tak jauh dari tempatnya berdiri, adik perempuan korban, Tina Siregar (26) mengatakan, abangnya yang bernama Dahrul selamat karena saat pertama mendengar ledakan kebakaran, korban belum turun ke kapal.
Sementara dua saudaranya, Bahtiar (28), dan M Nur Kasim (35), tengah bekerja memperbaiki kapal.
Semua korban tewas kebakaran dievakuasi ke RS Bhayangkara.
Jumlahnya saat ini ada 7 orang.
Dua di antaranya adalah kakak Tina.