Update Corona di Abdya

Pulang Merantau dari Malaysia, 4 Warga Abdya Dirapid Test, Ini Hasilnya, Warga Pulkam 1.299 Orang

Mereka menumpang boat, kemudian terjaring petugas keamanan Tanjung Balai, Sumatera Utara, Senin (11/5/2020).

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
DINKES ABDYA
Petugas kesehatan Kabupaten Abdya melakukan pemeriksaan rapid test (pemeriksaan cepat) terhadap warga perantau yang baru tiba dari Malaysia di rumah kediamannya di Abdya, Selasa (12/5/2020) 

Mereka menumpang boat, kemudian terjaring petugas keamanan Tanjung Balai, Sumatera Utara, Senin (11/5/2020).

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Pulang merantau dari Malaysia, 4 warga Kabupaten Abdya dirapid test atau pemeriksaaan cepat oleh petugas kesehatan setempat di rumah masing-masing di Abdya. 

Keempat perantau Abdya tersebut, sebelumnya pulang dari Malaysia melalui jalur ‘pintu belakang’ .

Mereka menumpang boat, kemudian terjaring petugas keamanan Tanjung Balai, Sumatera Utara, Senin (11/5/2020).

Kemudian Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjung Balai, Sumut  melapor kepada Kalak BPBK Abdya tentang telah diamankan empat warga Abdya saat pulang dari Malaysia melalui ‘pintu belakang’ atau melalui jalur tidak resmi.

Setelah berkoordasi, empat warga tersebut akhirnya diperbolehkan pulang ke Abdya, dan tiba di Pos Pemantauan Gugus Covid-19 di Lembah Sabil, Selasa (12/5/2020) pagi.

BNI Bireuen Salurkan Bantuan Sembako di Bireuen dan Aceh Tengah

Tiba di lokasi pos perbatasan, segera dilakukan pemeriksaan suhu badan keempat warga pulkam dari Malaysia tersebut.

Kemudian, mereka  diantar ke rumah masing-masing pakai mobil ambulans didampingi petugas Pos Lembah Sabil.

“Keempat warga baru tiba dari Malaysia itu sudah kita lakukan rapid test (pemeriksaan cepat) di rumahnya.

Hasilnya, negatif Covid-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, Safliati SST MKes kepada Serambinews.com, Rabu (13/5/2020).

Warga perantau itu seluruhnya laki-laki yang dirapid test masing-masing Fak warga Desa Blang Raja, Kecamatan Babahrot, Bud warga Desa Seuneulop Kecamatan Manggeng.

Kemudian Mau warga Desa Blang Padang, Kecamatan Tangan-Tangan, dan Ram warga Desa Blang Makmur Kecamatan Kuala Batee.

Harga Mobil Murah di Bursa Lelang Turun, Karimun Wagon R Cuma Rp 40 Jutaan, Toyota Agya Rp 50 Juta

Kendati hasil rapid test dinyatakan negatif, menurut Kadinkes Abdya, Safliati, keempat warga yang baru pulkam (pulang kampung) dari Malaysia itu harus menjalani isolasi mandiri. 

Tepatnya tidak boleh keluar rumah selama 14 hari terhitung sejak 12 Mei 2020.

Direncanakan, keempatnya akan dirapid tes kembali 10 hari ke depan.

“Rapid sebenarnya harus dilaksanakan dua kali. Kita rencanakan 10 hari ke depan dirapid lagi,” kata Safliati.

Pulkam bertambah

Safliati yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Abdya menjelaskan jumlah warga perantau yang pulkam terus bertambah.

Update data hingga Selasa (12/5/2020) sore sekitar pukul 17.00 WIB, perantau dari Abdya yang pulang 1.299 orang.

Tanda-tanda WhatsApp Dibajak Orang, Jangan Klik OK Jika Muncul Notifikasi Ini

Tapi dari jumlah warga yang pulkam tersebut, sebanyak 1.203 orang diantaranya sudah selesai menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari, dihitung sejak tiba di kampung halaman.

Itu berarti warga perantau Abdya yang pulkam tinggal 96 orang lagi yang menjalani  isolasi mandiri.

Sebanyak 96  orang yang masih menjalani isolasi di rumah selama 14 hari, tersebar di sembilan kecamatan mulai Babahrot hingga Lembah Sabil.

Terbanyak di Kecamatan Susoh 22 orang.  Disusul, Kecamatan Babahrot 14 orang, Kecamatan Blangpidie 13  orang, Kecamatan Kuala Batee 12, Kecamatan Lembah Sabil 10, dan Kecamatan Tangan-Tangan 8 orang.

Kemudian Kecamatan Setia 7 orang, Kecamatan Manggeng 6 dan Kecamatan Jeumpa 4 orang. 

Safliati lebih lanjut menjelaskan, warga yang baru mudik selama menjalani isolasi mandiri di rumah, tetap dilakukan observasi kesehatan oleh petugas medis dari Puskesmas setempat dan dari Dinkes Kabupaten Abdya. 

Jika dalam pemantauan atau observasi ditemukan gejala awal yang mengarah ke Covid-19, maka yang bersangkutan segera diusulkan ke Dinas Provinsi Aceh untuk dimasukkan dalam daftar ODP (Orang Dalam Pemantauan).

Masih berdasarkan upadate data terakhir dikeluarkan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Abdya, Selasa sore, diketahui bahwa Abdya nihil warga berstatus ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Abdya melalui Juru Bicara, Safliati SST menjelaskan, status ODP menjadi kosong, setelah 7 warga perantau yang terdaftar dalam ODP selesai proses pemantauan.

Warga Abdya yang status PDP juga masih nihil.

Sedangkan seorang pasien status positif hasil laboraturium, yaitu perempuan dari Manggeng sudah dinyatakan negatif atau sembuh berdasarkan hasil swab bersangkutan keluar 29 April lalu.  

Kendati ODP dan PDP sudah nihil, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Abdya itu meminta warga tetap waspada.

Pakai masker saat keluar rumah, hindari keramaian dan kerumunan, sering cuci tangan dengan menggunakan sabun serta melaksanakan seluruh ketentuan pemerintah dalam upaya memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved