Komisi III: Sistem Drainase Banda Aceh Sudah Baik dan Layak
Ketua Komisi III DPRK Banda Aceh, Teuku Arief Khalifah ST, M App Mgt, beberapa hari lalu menyampaikan bahwa sistem drainase di Kota Banda Aceh
* Wali Kota: Jadi Skala Prioritas untuk Ditingkatkan
BANDA ACEH - Ketua Komisi III DPRK Banda Aceh, Teuku Arief Khalifah ST, M App Mgt, beberapa hari lalu menyampaikan bahwa sistem drainase di Kota Banda Aceh sudah baik dan layak.
Penilaian itu dikemukakan usai melakukan kajian bersama akademisi Fakultas Teknik Unsyiah, Banda Aceh.
Saat banjir genangan 8 Mei lalu, Fakultas Teknik Unsyiah menurunkan tim peninjau untuk melihat fungsi drainase pascabanjir. Hasil kajian memperlihatkan bahwa banjir genangan disebabkan oleh faktor alam dimana curah hujan mencapai 287 milimeter per hari yang termasuk hujan super extreme.
Hasil kajian juga menyebutkan hujan dengan intensitas tinggi terjadi karena bersamaan dengan pasang purnama yang mengakibatkan meningginya air sungai dan menghambat pembuangan dari drainase.
“Namun, tim menilai secara perencanaan drainase di Kota Banda Aceh sudah layak dan berfungsi dengan baik,” ujar Arief
Politisi Gerindra ini juga menyampaikan apresiasi ke Dinas PU yang dinilai cepat merespon hasil tinjauan akademisi. “Hari ini tim dari PUPR Kota Banda Aceh dipimpin langsung kepala dinas telah melakukan pemetaan outlet dan membersihkan main hole dari sampah-sampah yang tersangkut. Di bawah kepemimpinan Pak Wali Kota Aminullah, respon dinas terkait permasalahan sangat baik dan tangkas,” ujar Arief.
Menanggapi hasil survei itu, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengaku tidak ingin berpuas diri.
Aminullah memastikan Pemko akan menjadikan drainase skala priorotas untuk ditingkatkan, baik sistem maupun fungsinya agar aliran air lebih cepat surut saat hujan deras melanda kota.
“Hasil survei yang dilakukan Unsyiah dan catatan-catatan yang ada menjadi masukan yang sangat berarti bagi kita. Pemko akan terus meningkatkan sistem dan fungsi jaringan drainase,” kata Wali Kota, Rabu (13/5/2020) di Pendopo Wali Kota.
Aminullah juga mengatakan, Pemko akan mengidentifikasi terhadap masalah-masalah tersebut demi menemukan solusi yang tepat. Begitu juga dengan pemeliharaan perwatan drainase secara berkala akan terus dilakukan.
Pada kesempatan ini, ia juga menyinggung soal banjir genangan yang sempat terjadi beberapa hari yang lalu. Menurut wali kota, tingginya curah hujan membuat sistem drainase tidak mampu menampung debit air. Krueng Aceh dan Krueng Daroy yang membelah kota juga meluap di beberapa titik.
“Walau survei sudah baik, drainase kota terus kita benahi agar lebih baik lagi. Banjir 8 Mei lalu memang disebabkan curah hujan yang sangat tinggi. Ditambah air pasang purnama dan banjir Krueng Daroy kiriman dari Aceh Besar terlihat krueng melewati tanggul. Alhamdulillah dengan drainase yang berfungsi dengan baik, air surut lebih cepat,” kata Wali Kota.
Pun begitu, Wali Kota tetap mengimbau warga agar tidak membuang sampah ke selokan dan sungai, karena hal itu dapat menyumbat aliran air dan memperparah banjir.(hba/*)