Janda Miskin
Wakil Bupati Abdya Terharu dan Menangis saat Lihat Kehidupan Zulaikha, Janda Miskin di Pante Pirak
Mendengar curhatan itu, Muslizar dengan tegas menyatakan akan berusaha menyanggupi permintaan janda miskin tersebut.
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Wakil Bupati Muslizar MT, Minggu (17/5/2020) malam menjenguk seorang janda miskin warga Gampong Pante Pirak, Kecamatan Manggeng, yang masih tinggal di gubuk dari pelepah rumbia.
Muslizar bersama rombongan mengunjungi rumah Zulaikha (58), yang berjarak sekitar 1 kilometer dari jalan nasional.
Setiba di rumah tersebut, mata Muslizar sempat berkaca-kaca, menahan sedih melihat kondisi seorang ibu yang tidak kuat berjalan, namun masih kuat mencari nafkah berjualan mie so dan kue.
Mie so dan kue itu, tiap hari ia jual di depan rumahnya.
Dalam pertemuan sekitar 30 menit itu, Zulaikha nenumpahkan seluruh isi hati dan keinginannya memiliki rumah layak huni, dan paling mendesak memiliki sumur untuk mandi dan berwudhu.
Bahkan, ia tak luput menceritakan, rumah yang ditempati itu merupakan uang yang dipinjam dari koperasi simpan pinjam sebesar Rp 2 juta. Setiap harinya, ia harus menyetor Rp 50.000 per minggu selama 50 minggu.
Berkat usaha mie so dan kue tersebut, Zulaikha mampu menyisihkan Rp 50.000 untuk melunasi pinjaman tersebut.
"Tip uro Pak, peng hasil meukatnyo lon simpan Rp 7000, jadi siminggu ka teugumpoi Rp 50.000, lage nyan keu cara loen lunasi peng nyan Pak. (Tiap hari Pak Wabup, hasil jualan ini saya simpan Rp 7000, jadi seminggu terkumpul Rp 50.000, begitulah caranya saya melunasinya Pak," kata Zulaikha.
• Kapolres Bener Meriah Bersama Dandim 0106 Salurkan Bansos Bagi Korban Banjir Bandang di Bener Meriah
• Jalan Lamphoih Saka ke Cot Mulu, Peukan Baro, Pidie Rusak Parah
Namun, Zulaikha punya keinginan, selain memiliki rumah layak huni, juga memiliki sumur untuk mandi, dan berwudhu.
Karena, selama ini, ia harus mandi ke rumah tetangga, dan berwudhu harus mengambil air payau yang berjarak 15 meter dari rumahnya.
"Selamanyo loen Pak, mano jak rumoh tetangga mantong Pak, dan wudhu cok ie nyan. Peu bisa Pak bantu kamar mano ile Pak? (Selama ini saya Pak, mandi masih pergi ke rumah tetangga Pak dan wudhu air payau. Apa bisa Pak bantu kamar mandi dulu Pak," ungkap Zulaikha dengan nada lembut dan terbata-bata.
Mendengar curhatan itu, Muslizar dengan tegas menyatakan akan berusaha menyanggupi permintaan janda miskin tersebut.
"Insya Allah Mak, akan loen usaha, rumoh layak huni dan kamar manoe untuk mak, (Insya Allah Bu, akan saya usaha, rumah layak huni dan kamar mandi untuk Ibu)" ujar Muslizar sambil mengusap air mata.
Bahkan, Muslizar juga berjanji akan membantu modal usaha peralatan seperti kompor, kuali dan sejumlah kebutuhan lainnya.
Pembangunan rumah layak huni, Muslizar akan membangun setelah lebaran, mengingat sudah mendekati lebaran, dan dikhawatirkan akan menggangu usaha Zulaikha yang selama ini ramai pembeli.
"Kalau kamar mandi, insya Allah, dalam minggu ini, sudah dibangun dan bisa digunakan, karena sangat mendesak mengingat, beliau susah berjalan," kata Muslizar.
Bahkan, Muslizar berharap para dermawan dan siapa saja bisa membantu, agar dapat menyisihkan rezekinya guna mewujudkan keinginan Zulaikha memiliki rumah layak huni.
"Boleh dalam bentuk barang, maupun uang," sebut Muslizar.
Bahkan, Muslizar berjanji akan kembali lagi ke rumah Zulaikha.
Namun, kali ia datang ingin merasakan mie so buatan Zulaikha tersebut, karena banyak masyarakat yang menyatakan mie so Zulaikha enak dan nikmat.
"Singoh loen balek lom beh. Hawa ciet loen rasa mie so nyoe, karena aneuk mit dan awak nyoe peugah mangat tat, (Besok saya kembali lagi ya. Pengen juga saya cicipi mie so ini, karena anak-anak dan warga di sini bilang mienya enak)," tutup ayah dua anak ini.
Sebelum pamit, Muslizar juga menyerahkan sembako dan sejumlah perangkat alat shalat.(*)