Berita Banda Aceh
Harga Emas Masih Belum Stabil, Ini Penyebabnya
Harga emas turun Rp 50.000/mayam dari Rp 2.700.000/mayam. Namun, harganya tersebut fluktuatif atau naik turun alias belum stabil.
Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Mursal Ismail
Harga emas turun Rp 50.000/mayam dari Rp 2.700.000/mayam. Namun, harganya tersebut fluktuatif atau naik turun alias belum stabil.
Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Harga emas yang tercatat pada Selasa (19/5/2020) adalah Rp 2.650.000/mayam (belum ongkos buat).
Harga emas turun Rp 50.000/mayam dari Rp 2.700.000/mayam. Namun, harganya tersebut fluktuatif atau naik turun alias belum stabil.
“Senin kemarin angkanya langsung bergerak naik ke Rp 2.700.000 per mayam. Tapi hari ini (Selasa-red) sudah turun lagi, harga emas memang tidak akan stabil karena harganya dipengaruhi oleh masalah politik dunia, perang dagang.
Di dalam negeri pun juga dipengaruhi rupiah yang tidak stabil,” sebut Pedagang Emas di Jalan Tgk Chik Pante Kulu, Banda Aceh, Murizal kepada Serambinews.com, Selasa (19/5/2020).
Ia menambahkan hampir 90 persen penyebab kenaikan atau penurunan harga emas karena politik dunia yang tidak stabil, serta sering ributnya antara Amerika Serikat dengan Cina.
• Pria Ini Rela Habiskan Uang Rp 90 Juta Lebih Demi Bangun Rumah Kucing Peliharaannya, Ini Tampilannya
• Aceh Peringkat Terendah Kasus Covid-19, Ini Jumlah dan Sebaran Kasus di Setiap Kab/Kota
• Nekat Jual Ginjal Demi Membeli iPhone, 9 Tahun Kemudian Nasib Remaja Ini Berakhir Mengenaskan
“Sehingga berpengaruh ke harga emas yang fluktuatif, naik turun. Jadi, konsumen jangan kaget juga nanti, karena harga emas tinggi tapi besoknya tiba-tiba sudah turun lagi,” sebutnya.
Sementara transaksi menjelang Hari Raya Idul Fitri, dikatakannya, daya beli masyarakat sedikit meningkat.
Rata-rata membeli dalam jumlah mayam kecil untuk investasi, karena masih ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi ditengah Covid-19 atau virus Corona ini. (*)