Berita Aceh Utara
Korban Banjir di Aceh Utara Makan Sahur di Pengungsian
“Ada sekitar 20 KK di desa kami yang tidak mengungsi, sebagian mereka yang membantu mengantarkan makanan ke lokasi warga mengungsi,” kata Sulaiman.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
“Ada sekitar 20 KK di desa kami yang tidak mengungsi, sebagian mereka yang membantu mengantarkan makanan ke lokasi warga mengungsi,” kata Sulaiman.
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Korban banjir di sejumlah desa dalam Kecamatan Matangkuli, Tanah Luas, dan Kecamatan Langkahan, Aceh Utara pada Senin (18/5/2020),makan sahur di tempat pengungsian.
Karena banjir yang merendam rumah mereka, bertambah parah.
Pun kini sudah sudah surut, tapi ketinggian masih mencapai 80 sampai 100 centimeter.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com, dari tiga kecamatan tersebut kondisi terparah di Kecamatan Matangkuli.
Di kecamatan tersebut, 12 desa terendam mulai Minggu (17/5).
Enam di antaranya kondisinya paling parah, sehingga warganya harus mengungsi.
• Riyadh, Mekah dan Jeddah, Tempat Kasus Virus Corona Tertinggi di Arab Saudi
Masing-masing yaitu, Desa Hagu, Alue Tho, Siren, Lawang, Tanjong Haji Muda, dan Teumpok Barat.
Sedangkan di Kecamatan Tanah Luas, sebagian warga yang mengungsi warga desa Rayeuk Kuta.
Namun, mereka mengungsi ke rumah saudara dan tetangganya.
“Semalam kami mengungsi di Shelter, tempat menampung korban banjir. Ada 13 kepala keluarga (KK) dari Desa Tanjong Haji Muda yang mengungsi di Shelter tersebut,” ujar Fadli, pemuda Desa Tanjong Haji Muda kepada Serambinews.com, kemarin.
Sebagian warga memasak di teras shelter tersebut, untuk bisa sahur.
Sebagian lainnya pulang ke rumah.
• Hingga 18 Mei 2020, Lhokseumawe Masih Nol PDP, ODP Capai 45 Orang
Keuchik Lawang, Sulaiman kepada Serambinews.com menyebutkan, di desanya ada 26 kepala keluarga yang dekat mengungsi ke meunasah dan juga pos jaga.