Luar Negeri
Pilot Arab Saudi Penyerang Pangkalan AL AS Terkait Al-Qaeda, Ini Hasil Penyelidikan FBI
Pelajar militer Saudi yang membunuh tiga tentara Amerika di pangkalan Angkatan Laut (AL) AS pada Desember 2019, ternyata memiliki hubungan lama dengan
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Pelajar militer Arab Saudi yang membunuh tiga tentara AS di pangkalan Angkatan Laut (AL) AS pada Desember 2019, ternyata memiliki hubungan lama dengan jaringan Al-Qaeda.
Dia telah merencanakan serangan sebelum tiba di Amerika Serikat, kata pejabat pengadilan AS, Senin (18/5/2020).
Serangan 6 Desember 2019 oleh Mohammed Alshamrani, seorang pilot Royal Saudi Air Force di Naval Air Station Pensacola di Florida telah melakukan persiapan selama bertahun-tahun," kata Direktur FBI, Christopher Wray.
Dilansir AFP, Senin (18/5/2020) bukti yang ditemukan pada ponsel terenkripsi menunjukkan telah diradikalisasi, setidaknya hingga 2015.
Sejak saat itu telah dikaitkan dengan operasi "berbahaya" dari Al-Qaeda yang berbasis di Yaman, Semenanjung Arab (AQAP), Wray menambahkan.
FBI dan Departemen Kehakiman mengungkapkan temuan mereka setelah upaya berbulan-bulan untuk memecahkan enkripsi pada iPhone Alsahamrani, seusai Apple menolak membantu.
Jaksa Agung AS, Bill Barr menuduh Apple menempatkan kepentingan sendiri di atas kepentingan negara.
"Jika bukan karena kecerdikan FBI, sedikit keberuntungan, dan jam demi jam dan sumber daya, informasi ini akan tetap belum ditemukan," kata Barr.
"Intinya: keamanan nasional tidak dapat berada di tangan perusahaan-perusahaan besar yang menempatkan dolar di atas akses yang sah dan keselamatan publik. Waktunya telah tiba untuk solusi legislatif," katanya.
Wray mengatakan, pilot jet temur Saudi berusia 21 tahun itu telah menyatakan keinginan untuk belajar operasi khusus.
Dia mendaftar di Angkatan Udara Kerajaan Saudi dan bergabung dengan pelatihan penerbangan di Amerika Serikat.
• Balas Amerika Serikat, Cina Masukkan Apple ke Daftar Perusahaan Tidak Bisa Dipercaya
• Raja Salman Hubungi Donald Trump, Ini Isi Pembicaraannya
• Donald Trump Sampaikan Salam Ramadhan, New York Sediakan Makanan Halal
"Pada bulan-bulan sebelum serangan itudia berbicara dengan AQAP tentang rencana dan taktiknya untuk menilai berapa banyak orang yang bisa dia coba bunuh," kata Wray.
Penembakan 6 Desember 2019 di sebuah ruang kelas pangkalan Angkatan Laut menyebabkan tiga pelaut AS tewas dan melukai delapan orang lainnya.
Termasuk dua orang yang menanggapi, wakil sheriff, sebelum Alshamrani dibunuh oleh polisi.
AQAP mengaku bertanggung jawab, tetapi tidak ada bukti langsung tentang hubungan langsung tersebut.
