Luar Negeri
Kasus Harian Virus Corona Arab Saudi Mulai Turun
Kasus harian virus Corona Arab Saudi mulai turun pada awal pekan ini, atau Selasa (19/5/2020).
SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Kasus harian virus Corona Arab Saudi mulai turun pada awal pekan ini, atau Selasa (19/5/2020).
Dalam laporan terbaru Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi pada Selasa (19/5/2020) malam, kasus baru 1.911 orang atau turun sejak dalam dua pekan terakhir ini, dari 2.000-an per hari.
Jumlah korban kematian terkait dengan virus Corona sebanyak 9 orang, sehingga totalnya 329 orang.
Dilansir Arab News, Selasa (19/5/2020), Kementerian Kesehatan juga mengatakan sebanyak 2.520 pasien virus Corona telah pulih, sehingga jumlah yang telah pulih menjadi 15.257 orang.
Kementerian itu mengatakan jumlah terbesar kasus COVID-19 di Ibu Kota, Riyadhdengan 443 kasus baru, kedua Kota Mekkah dengan 407 orang dan Jeddah dengan 306 orang.
Sedangkan jumlah kasus virus Corona di enam negara Teluk Arab melampaui 100.000 orang pada Senin (18/5/2020), dengan 557 kematian.
• Pilot Arab Saudi Penyerang Pangkalan AL AS Terkait Al-Qaeda, Ini Hasil Penyelidikan FBI
• Arab Saudi Tingkatkan Tiga Kali Lipat Tes Covid-19 Harian, Korban Capai 54.752 Orang
• Putra Termuda Menteri Perumahan Meninggal, Ribuan Warga Saudi Ucapkan Belasungkawa
Perawat Meninggal
Selain itu, kolega, teman dan keluarga mengucapkan selamat tinggal kepada seorang pahlawan kesehatan Saudi yang membantu orang lain memerangi virus corona.
Khaled Al-Husseini Al-Sharif (43) seorang perawat di Rumah Sakit King Abdul Aziz di Mekkah, pertama kali jatuh sakit sebulan yang laluseusai kesulitan bernapas.
Dia dipindahkan ke perawatan intensif dan ditempatkan ventilator, tetapi kondisinya terus memburuk dan dia meninggal pada Minggu (17/5/2020).
Pelayat di pemakaman Al-Sharif pada Senin (18/5/2020) mengingatkan seorang profesional perawatan kesehatan yang berdedikasi dan berani menghabiskan hidupnya dalam pelayanan kesehatan dan pengabdiannya untuk tugas tidak pernah goyah.
Profesi medis merasakan duka yang mendalam atas hilangnya salah satu pahlawannya.
Tetapi pada saat yang sama bangga dengan Khaled yang mengukir namanya di antara mereka yang berdiri di garis depan untuk memerangi pandemi," kata Kepala Departemen Kesehatan Mekkah, Wael Motair.
Motair menggambarkan orang yang meninggal itu sebagai salah satu perawat terbaik di rumah sakit, dan bisa menjadi inspirasi bagi orang lain.
Saudara laki-laki Al-Sharif, Hussein, juga seorang perawat, mengatakan begitu Khaled menunjukkan gejala penyakitnya, ia mengisolasi dirinya dari keluarga agar tidak menularkannya.
