Breaking News

Inspiratif

Lebaran Kali Ini Lebih Banyak di Rumah, Yuk Belajar Menggambar Masjid Bersama Bang Addin

Meski kontennya baru sekitar 70-an video, tapi channel Sahabat Warna ini berisi banyak trik dan cara menggambar dengan mudah.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
For Serambinews.com
Kolase foto Kartunis dan desainer grafis Jalaluddin Ismail alias Addin Ismail dan gambar kenangannya saat dimarahi almarhum kakeknya karena menggambar di dinding rumah. 

Maskot ini diluncurkan sebagai Maskot PKA VII oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh.

Sebelumnya, nama Addin Ismail juga dikenal melalui karyanya “Apa Ta’a” di tabloid Seumangat yang diterbitkan oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias.

Saat ini, Addin Ismail masih aktif membuat karikatur untuk Tabloid Tabangun Aceh yang diterbitkan oleh Bappeda Aceh, dengan nama rubrik “Utoh Gigeh”.

BACA: "Pomeurah Meuseudati" Karya Addin Jadi Maskot PKA VII

Para pemenang lomba desain Maskot PKA VII 2018 berfoto bersama usai penyerahan hadiah, Senin (12/6/2017).
Para pemenang lomba desain Maskot PKA VII 2018 berfoto bersama usai penyerahan hadiah, Senin (12/6/2017). (IST)

Belajar Menggambar Sejak Sebelum SD

Kepada Serambinews.com, Rabu (20/5/2020), Addin Ismail, lelaku kelahiran Gampong Aree, Pidie, 3 Juli 1971 ini mengatakan dirinya mulai belajar menggambar sejak kecil, sebelum masuk SD.

“Saya belajar otodidak. Tidak ada guru khusus. Karena otodidak, maka medianya pun apa saja yang ada, mulai dari dinding lemari, dinding rumah, hingga dinding rumah sekolah,” ujarnya.

Bang Addin mengabadikan ketika dirinya dimarahi oleh kakeknya karena menggambar di dinding rumah.
Bang Addin mengabadikan ketika dirinya dimarahi oleh kakeknya karena menggambar di dinding rumah. (For Serambinews.com)

“Pernah suatu ketika saya bersama teman saya almarhum Irfan, mendapat hukuman untuk membersihkan dinding rumah sekolah yang sudah kami gambar dan warnai. Itu pengalaman yang benar-benar bikin trauma. Kami tidak boleh pulang sebelum dinding sekolah bersih,” kata Addin.

Addin Ismail mengabadikan dua momen ketika dia dimarahi oleh Makcik karena menggambar di dinding lemari, dan kepala sekolah dasar karena menggambar di dinding sekolah.
Addin Ismail mengabadikan dua momen ketika dia dimarahi oleh Makcik karena menggambar di dinding lemari, dan kepala sekolah dasar karena menggambar di dinding sekolah. (For Serambinews.com)

Prestasi dari Meulaboh Hingga Banda Aceh

Trauma karena hukuman membersihkan dinding sekolah, tak membekas lama di benak Addin.

Ia terus menorehkan karyanya, kali ini di tempat yang tidak menimbulkan kemarahan orang.

Ketika keluarganya merantau ke Meulaboh, Aceh Barat pada awal tahun 1980-an, Addin Ismail mulai mendapatkan kesempatan yang lebih luas untuk menyalurkan bakatnya.

Ia pernah dua kali ikut lomba tingkat SD dan dua-duanya menjadi juara 1.

Yaitu Juara 1 lomba lukis tingkat SD Se Kota Meulaboh sekitar tahun 1983.

Juara 1 lomba lukis tingkat SD se kab. Aceh Barat sekitar tahun 1984.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved