Breaking News

Anggaran Militer Dipangkas, Posisi Indonesia di Laut China Selatan Rentan Jika Tiongkok Macam-macam

Meskipun Indonesia dan China belum memiliki sengketa maritim baru-baru ini, Indonesia sempat mengalami persinggungan tajam dengan China pada bulan Des

Editor: Amirullah
TRIBUNNEWS / HERUDIN
Anggota Kopassus mengikuti apel siaga menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2014). Apel gabungan ini melibatkan 2.400 personel dari tiga angkatan di TNI dan Polri untuk pengamanan acara pelantikan 20 Oktober mendatang. 

SERAMBINEWS.COM - Wabah virus corona sudah membuat perekonomian di banyak negara terhenti.

Artinya ada pemangkasan anggaran yang dilakukan pemerintah untuk menutup dunia kesehatan dan kejahteraan para rakyatnya.

Untuk mengantisipasi guncangan yang lebih besar lagi, beberapa negara memutuskan untuk memotong pengeluaran pertahanan.

Indonesia, misalnya, telah mengumumkan akan memangkas anggaran pertahanannya tahun ini hampir U$ 588 juta.

Thailand juga telah mengurangi alokasi pertahanannya sebesar US$ 555 juta. Malaysia, Vietnam, dan Filipina semuanya menghadapi tekanan serupa.

VIDEO - Bikin Heboh, Wanita Ini Lelang Perawannya Rp 2 Miliar

Panduan Bayar Zakat Fitrah di Tengah Wabah Corona, Masih Haruskah Berjabat Tangan?

Melansir The Interpreter, semua negara ini adalah kekuatan maritim utama di kawasan ini.

Lebih sedikit pengeluaran pertahanan berarti akan lebih sedikit patroli di laut.

Filipina telah memutuskan untuk membatalkan latihan tahunan Baltikatan 2020, yang akan melibatkan latihan dengan angkatan laut AS dan Australia.

Informasi saja, The Interpreter diterbitkan oleh Lowy Institute, sebuah lembaga think tank independen yang berpusat di Sydney.

Namun pemangkasan anggaran ini terjadi pada saat ancaman keamanan maritim tumbuh di wilayah tersebut.

Jika ada, pandemi telah membuat bahaya keamanan di kawasan semakin menjadi-jadi.

Dalam beberapa bulan terakhir di tengah wabah virus corona, pasukan angkatan laut China dilaporkan telah melakukan manuver intens di Laut China Selatan, tempat terjadinya beberapa klaim teritorial yang tumpang tindih dan sengketa.

Berikut Bacaan Niat Shalat Idul Fitri di Rumah, Simak Juga Tata Cara Pelaksanaan Khutbah

Habib Bahar Ditangkap Kembali, Begini Kata Ustaz Abdul Somad: Jiwanya Tak Bisa Dipenjara

Viral Karena Unggahan Lelang Keperawanan, Ini Biodata Sarah Keihl: Ngaku Cuma Bercanda

Haiyang Dizhi 8, kapal penelitian pemerintah China, melakukan survei di dekat Capella Barat Malaysia yang dioperasikan Petronas.

Hal ini menciptakan ketegangan dengan pemerintah Malaysia.

Dalam insiden lain, kapal penangkap ikan Vietnam ditenggelamkan oleh kapal pengawas maritim Tiongkok di perairan yang disengketakan.

Sumber: GridHot.id
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved