Kenaikan Muka Laut Ancam Pesisir Timur Aceh, Ini Skenario yang Mungkin Terjadi
Pemukiman di daerah pesisir dan pertanian dataran rendah juga akan mengalami dampak, sehingga masyarakat harus dipersiapkan sedini mungkin
Kenaikan Muka Laut Ancam Pesisir Timur Aceh, Ini Skenario yang Mungkin Terjadi
Laporan Yocerizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Perubaham iklim sebagai dampak dari kenaikan suhu udara global saat ini sedang terjadi dan ikut berdampak ke Aceh.
Perubahan iklim tersebut memicu kenaikan muka laut serta perubahan cuaca ekstrem seperti curah hujan yang tinggi.
Ketua Forum DAS Krueng Peusangan, Suhaimi Hamid, kepada Serambinews.com, membeberkan sebuah hasil studi yang dilakukan Program Shared Resources Join Sollution yang dirilis belum lama ini.
Dalam studi tersebut, telah dibuat skenario dampak perubahan iklim di Aceh akibat meningkatnya suhu udara global antara 2 sampai 4 derajat Celcius, antara tahun 2030-2070.
“Naiknya permukaan air laut ini bisa mengancam daerah-daerah pesisir, terutama di bagian timur Aceh,” katanya, Minggu (24/5/2020).
Menurut studi yang dilaksanakan bersama konsorsium program SRJS tersebut, kenaikan permukaan air laut dapat menimbulkan konsekuensi yang parah.
• Puluhan Tahun Konflik, Taliban dan Pemerintah Afghanistan Sepakat Gencatan Senjata saat Idul Fitri
• Tak Banyak Diketahui, 7 Publik Figur Hollywood ini Dikabarkan Muslim dan Rayakan Idul Fitri
Sektor yang paling akan terdampak antara lain keamanan pangan (lokal) dan proteksi daerah pesisir, akuakultur (budidaya perairan) dan hutan bakau.
Selain itu, pemukiman di daerah pesisir dan pertanian dataran rendah juga akan mengalami dampak, sehingga masyarakat harus dipersiapkan sedini mungkin.
“Untuk itu daerah pesisir harus mempertahankan keberadaan hutan bakaunya seperti Aceh Timur, Langsa dan Aceh Tamiang agar dampak perubahan iklim ini bisa dimitigasi,” imbuh pria yang akrfab disapa Abu Suhai ini.
Selain itu, dampak lain dari perubahan iklim yang telah dirasakan Aceh saat ini adalah meningkatnya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, akibat cuaca ekstrem.
Disebutkan, dalam kondisi perubahan iklim, diprediksi Sumatera bagian Utara (termasuk Aceh) akan terjadi peningkatan curah hujan sebesar 24 persen selama kuartal basah dalam setahun.
"Perubahan iklim saat ini sudah terjadi. Curah hujan yang tinggi akan meningkatkan debit air di sungai, membanjiri daerah daratan dan pesisir," tuturnya.
• Haji Uma Minta Dua Oknum Polisi yang Hajar Orang Tidak Waras di Aceh Timur Diproses Hukum
• BREAKING NEWS – Bupati Bener Meriah Mengundurkan Diri
Cuaca ekstrem seperti curah hujan tinggi ini, lanjut Suhaimi, akan semakin parah karena kerusakan hutan yang terjadi di Aceh.