Luar Negeri
Inam Ur Rahmaan: Ayah Ibu Tewas di Kecelakaan Pesawat, Di Rumah Kami Tidak Ada Idul Fitri
Seorang anak dari korban tewas dalam kecelakaan Pakistan International Airlines menceritakan kisah pilu.
Para kerabat mencari orang-orang tercinta mereka, dibantu tim penyelamat.
Puluhan ambulans dan mobil pemadam kebakaran memenuhi jalan-jalan sempit yang dipenuhi puing-puing.
Seorang petugas penyelamat mengatakan kepada Reuters, dua jasad ditemukan mengenakan masker oksigen.
Banyak jasad yang ditarik dari reruntuhan sudah hangus dan tak bisa dikenali.
Kepala eksekutif maskapai pada Jumat (22/5/2020) mengatakan, kata-kata terakhir dari pilot menunjukkan masalah teknis.
Sekelompok tim dari Airbus dijadwalkan tiba pada Senin (25/5/2020) untuk menyelidiki, kata juru bicara PIA.
"Mereka akan memberikan semua bantuan yang mereka mampu, termasuk memecahkan kode black box," kata juru bicara tersebut.
Jeritan dan kebakaran
Sementara itu Shahid Ahmed (45) awalnya menunggu kedatangan ibunya di bandara.
Lalu ketika dia tiba di lokasi kecelakaan, dia melihat tim penyelamat sedang mengevakuasi jasad dan orang-orang berswafoto.
"Tidak ada seorang pun yang punya kesadaran di situ, orang-orang sibuk berpose foto-foto," kata Ahmed yang kehilangan ibunya, Dilshad Begum (75) dalam penerbangan ke Karachi itu.
Setelah menelusuri lokasi itu dan tidak menemukan ibunya, Ahmed pergi mencarinya ke rumah sakit.
"Tidak ada daftar korban tewas atau luka-luka di salah satu rumah sakit, itu semua kacau dan salah urus," kata Ahmed yang terisak saat menceritakannya.
"Mencari jenazah ibu kita adalah mimpi buruk."
Salah seorang penumpang selamat, Muhammad Zubair, mengatakan kepada Geo News bahwa pilot menurunkan pesawat, mendarat sebentar, lalu naik lagi.