Luar Negeri

Kim Jong Un Punya Senjata Rahasia yang Sulit Dideteksi, Begini Penjelasan Pakar dan Reaksi Amerika

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menegaskan tekadnya untuk memperkuat kemampuan persenjataannya menghadapi serangan senjata nuklir

Editor: Faisal Zamzami
kcna
Ternyata Kim Jong Un Punya Senjata Rahasia yang Sulit Dideteksi, Penjelasan Pakar dan Reaksi Amerika. Uji coba rudal balistik kapal selam (submarine-launched ballistic missiles/SLBMs) Korea Utara, yang dilansir KNCA 3 Oktober 2019. 

SERAMBINEWS.COM - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menegaskan tekadnya untuk memperkuat kemampuan persenjataannya menghadapi serangan senjata nuklir (nuclear war deterrence).

Ternyata pernyataan terbaru Kim Jong Un berkaitan dengan senjata rahasia, ''senjata strategis baru" yang dapat memberikan  "tindakan nyata yang mengejutkan" bagi musuh-musuh Korea Utara.

"Istilah 'nuclear war deterrence' sebelumnya disebutkan dalam Rapat Pleno ke-5 Komite Sentral ke-7 Partai Buruh Korea tahun lalu. Tampaknya hal ini ditegaskan kembali dalam pertemuan Komisi Militer Pusat," ujar Cho Hey-sil, wakil juru bicara kementerian, dalam konferensi pers reguler Senin (25/5/2020) seperti dilansir Yonhap News.

S
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin sidang Komisi Militer Pusat (kcna)


Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien memperbarui seruan agar Korea Utara bersedia meninggalkan program persenjataan nuklirnya agar bisa menjadi negara normal. 

Korea Utara menghadapi kelumpuhan ekonomi akibat sanksi Amerika serta kini diperparah pandemi virus corona hingga perdagangannya dengan China merosot tajam.

"Kami telah berhasil menghindari konflik dengan Korea Utara selama 3 1/2 tahun terakhir. Presiden Trump telah terlibat dalam beberapa diplomasi pribadi yang sangat baik dengan Kim Jong-un," kata O'Brien dalam sebuah wawancara dengan CBS News '"Face negara."

"Tetapi pada akhirnya, Korea Utara, jika mereka ingin memasuki kembali dunia, jika mereka ingin memiliki ekonomi yang hebat, kami berharap mereka melakukannya, mereka harus meninggalkan program nuklir mereka," katanya.

Penasihat keamanan juga mengatakan AS akan mengawasi perkembangan apa yang disebutnya "masyarakat yang sangat tertutup" di Korea Utara.

"Kami menyaksikan semua hal yang keluar dari Korea Utara baik dari sumber terbuka publik tetapi juga dari komunitas intelijen," katanya.

"Kami akan mengawasinya, dan kami akan mengkalibrasi tanggapan kami sesuai."

Beberapa pengamat memandang langkah Korea Utara untuk meningkatkan kemampuan senjata nuklir dengan melakukan tindakan provokatif, seperti uji coba rudal balistik yang diluncurkan kapal selam untuk menekan AS agar membuat konsesi dalam negosiasi nuklir.

Pembicaraan nuklir belum diadakan antara Washington dan Pyongyang sejak dialog tingkat kerja di Swedia pada Oktober 2019.

Apalagi saat pemerintah AS fokus pada penanganan pandemi COVID-19 dengan Presiden Donald Trump bersiap untuk Pilpres November 2020.

Pakar memperkirakan ''senjata strategis baru" yang dapat mengambil "tindakan nyata yang mengejutkan" Korea Utara adalah rudal balistik kapal selam (submarine-launched ballistic missile/SLBM) yang baru.

Z
Kim Jong Un memeriksa pembangunan kapal selam baru Korea Utara yang dirilis KCNA 23 Juli 2019 (kcna)

Otoritas intelijen Korea Selatan mengatakan telah memantau dengan cermat kegiatan Korut mengenai persiapan peluncuran kapal selam baru yang pertama kali diluncurkan pada Juli 2019.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved