Luar Negeri
Kim Jong Un Punya Senjata Rahasia yang Sulit Dideteksi, Begini Penjelasan Pakar dan Reaksi Amerika
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menegaskan tekadnya untuk memperkuat kemampuan persenjataannya menghadapi serangan senjata nuklir
Kapal selam, yang diyakini berbobot 3.000 ton, mampu membawa tiga SLBM dan telah dibangun di pangkalan angkatan lautnya di pantai timur Korea Utara, Sinpo.
Sekadar pembanding kapal selam milik TNI AL, KRI Alugoro 45 hanya berbobot 1500 ton.
Sehingga kapal selam terbaru Korea Utara ini dua kali bobot KRI Alugoro 45.
"Tampaknya hampir siap untuk dikerahkan," kata satu sumber militer.
"Kami mengawasi dengan cermat kapan Korea Utara akan mengadakan upacara peluncuran."
Awal bulan ini, Badan Intelijen Nasional Seoul mencatat kapal selam kelas Gorae berbobot 2.000 ton dan peralatan peluncur rudal bawah laut telah terdeteksi di galangan kapal Sinpo.
Saat ini, Korea Utara diyakini memiliki 70 kapal selam, termasuk sekitar 20 unit kelas Romeo yang berbobot1.800 ton.
Tetapi kebanyakan armada kapal selam ini sudah ketinggalan zaman dan tidak layak untuk beroperasi di luat lepas.
Selain itu Korea Utara juga diperkirakan akan melakukan uji coba s tambahan untuk SLBM terbarunya, Pukguksong-3, setelah peluncuran uji pertama pada Oktober 2019 di lepas pantai timur dekat Wonsan.
Diklasifikasikan sebagai rudal jarak menengah, Pukguksong-3 diyakini sebagai versi upgrade dari rudal Pukguksong-1.
Selama uji Oktober, rudal Pukguksong-3 terbang sekitar 450 kilometer pada ketinggian maksimum sekitar 910 km, menurut Kepala Staf Gabungan (JCS).
Setelah sebelumnya memiliki rudal balistik antarbenua (ICBM), SLBM melengkapi arsenal nuklir Korea Utara.
SLBM, secara umum memiliki tingkat akurasi yang lebih rendah daripada ICBM, dan dapat membawa hulu ledak nuklir yang lebih kecil.
Tetapi SLBM dapat digunakan secara efektif untuk meluncurkan serangan balasan nuklir mendadak terhadap sasaran empuk jika Korea Utara menghadapi "serangan pertama" dari pasukan musuh.
Menurut otoritas intelijen Korea Selatan, Korea Utara mengembangkan dua rudal tipe Pukguksong dan jangkauan terbangnya mencapai sekitar 1.300 km.