Berita Pidie

Gadis Cantik Pidie yang Meninggal Tergantung Ternyata Bekerja di Sigli, Ini Isi Curhat Korban

Selasa (26/5/2020) sekitar pukul 11.00 WIB, gadis berkulit putih itu ditemukan ayak kandungnya tergantung di dalam rumahnya di Gampong Rambong

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS
Tim Inafis Polres Pidie melakukan identifikasi kronologis gadis cantik meninggal tergantung di Gampong Rambong, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, Selasa (26/5/2020). 

Selasa (26/5/2020) sekitar pukul 11.00 WIB, gadis berkulit putih itu ditemukan ayak kandungnya tergantung di dalam rumahnya di Gampong Rambong, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Gadis berparas cantik bernama Nanda Dewi Susanti (24) ternyata bekerja di salah satu toko ponsel di Sigli.

Selasa (26/5/2020) sekitar pukul 11.00 WIB, gadis berkulit putih itu ditemukan ayak kandungnya tergantung di dalam rumahnya di Gampong Rambong, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie.

Berdasarkan informasi didapat Serambinews.com, Selasa (26/5/2020), bahwa korban sempat curhat via WhatsApp yang mengirim ke temannya.

Isi curhat yang beredar via WhatsApp dikirim dalam Bahasa Aceh : kei kaseb eknoe mantong saket, bekle saket ukeu beb, hana sanggop lei kei.

(Aku cukup di sini saja sakit, jangan lagi sakit ke depan beb, tidak sanggup lagi aku).

Nasib Malang Santriwati Dicabuli Guru Selama 4 Tahun, Korban Dipaksa Kirim Foto Tanpa Busana

Bupati Aceh Barat Ganti Sidak dengan Kegiatan Open House

Virus Corona Arab Saudi Tewaskan 411 Orang Dari Total 76.726 Pasien Covid-19

Keuchik Rambong, Safwan Husen, kepada Serambinews.com, tadi malam menjelaskan berdasarkan pengakuan warganya bahwa Nanda sekitar dua tahun bekerja di toko ponsel di Sigli.

Dirinya tidak tahun nama toko polsel tersebut.

Korban tinggal di rumah orang tuanya sendiri, karena ayahnya sebagai tukang ojek bersama ibunya tinggal di kios di Blang Malu kecamatan sama.

Rumah yang ditempati Nanda, dekat dengan rumah kakak kandungnya dan keluarga ayahnya.

"Sebelum korban ditemukan tergantung, gadis itu pada malam hari sempat ke kios milik orang tuanya untuk makan malam," jelasnya.

Bahkan, kata Safwan, malam itu Nanda sempat duduk dengan saudaranya, yang tidak adanya hal-hal yang mencurigakan.

Menurutnya, Nanda selama ini cukup baik bergaul dengan masyarakat.

Begitu juga dengan orang tua, tidak adanya persilisihan.

Bahkan, jelasnya, setiap tahun jelang lebaran, Nanda bersama ayahnya pergi ke Meulaboh, Aceh Barat untuk menjual kue lebaran.

Rutinitas itu dilakukan Nanda dengan ayahnya setiap tahun.

"Korban baik-baik saja selama ini. Kalau korban ada cowok saya tak tahu," ujarnya.

Ia menambahkan, sebelum Nanda ditemukan tergantung oleh ayahnya, Nanda sempat dibangunkan kakak kandungnya sekitar pukul 09.00 WIB.

Kakaknya membangunkan Nanda untuk diajak ke Banda Aceh

"Kakaknya sempat mengetuk pintu, tapi tidak dibuka," jelasnya. 

Namun, saat ayahnya pulang kembali memanggil Nanda, tapi tidak adanya jawaban, sehingga ayahnya mencongkel jendela dan menemukan anaknya tergantung.

Karena panik ayahnya mendobrak pintu rumah.

"Keluarga korban tidak mau anaknya diautopsi. Jasad korban hanya divisum saja," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved