Update Corona di Banda Aceh
Ini Kata Lima Musisi Aceh dalam Webinar BPNB
Kepala BPNB Irini Dewi Wanti dalam pengantarnya, mengatakan BPNB hanya fasilitator di tengah situasi global pandemi Covid-19.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
"Itu karya suka-suka saja," kata vokalis Apache13 ini. Menurut Nazar praktik seperti itu sudah berlangsung sejak lama.
Erlinda Sofyan menyebutkan bahwa melodi khas Aceh masih bisa ditemukan dalam seni tradisi yang ada di kampung-kampung, seperti di Nagan Raya.
Ia juga mengatakan karya musik di Aceh sangat mengutamakan karya musik yang memiliki lirik daripada karya instrumentalia.
Pendapat senada dinyatakan Momo, "Di Aceh yang penting syair, bukan melodi,"
Seperti diberitakan Serambinews.com kemarin, selama masa pandemi Covid 19 dan adanya larangan berkumpul, seniman adalah kelompok profesi yang langsung terdampak. Tidak terkecuali di Aceh.
Banyak agenda kesenian dibatalkan. Seniman yang hidup dari panggung seni, harus bersabar dan mengurut dada.
Lantas bagaimana nasib dunia musik di Aceh saat ini? Apakah mereka sungguh berhenti bermusik? Masihkah mereka berkarya? Lalu bagaimana mereka bertahan di tengah situasi sulit saat ini?
Keadaan inilah yang akan dijawab dalam acara "NGOBROL BARENG PEKERJA KREATIF" bertajuk "Apakah Kalian Masih Bernyanyi?".
Acara ini berlangsung dalam Webinar (Web Seminar) Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh-Sumut, Selasa, 26 Mei 2020 pukul 16.15 - 18.15 WIB. (*)