Berita Luar Negeri
400 Orang Lebih Kabur dari Pusat Karantina Covid-19 Malawi, Warga Khawatir Penyebaran Wabah Corona
Kaburnya para orang dalam pengawasan itu memicu karena langkah-langkah pemerintah yang lemah dan kekhawatiran akan wabah yang lebih besar.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Lebih dari 400 orang telah melarikan diri dari pusat karantina virus corona di Malawi selatan.
Kaburnya para orang dalam pengawasan itu memicu karena langkah-langkah pemerintah yang lemah dan kekhawatiran akan wabah yang lebih besar.
Melansir dari Anadolu Agency, Kamis (28/5/2020) yang mengutip dari situs berita Nyasa Times, mengatakan lebih dari 400 orang Malawi yang baru-baru ini kembali dari Afrika Selatan, dikarantina di sebuah stadion di Kota Blantyre.
Kesemua dari mereka seharusnya di lakukan uji Covid-19.
• Warga Perantau Abdya Jalani Isolasi Bertambah Jadi 120 Orang
Namun, dalam laporan itu mengatakan bahwa masih belum jelas apakah tes covid-19 itu dilakukan sebelum mereka melarikan diri.
Insiden itu terjadi hanya sehari setelah delapan orang yang dites, positif Covid-19 dan melarikan diri dari pusat isolasi di Blantyre.
• Parlemen China Sahkan Undang-undang Keamanan Baru untuk Hong Kong, Picu Protes hingga Anti-China
• Roket China Long March-5B Diduga Pecah di Angkasa, Puing-puing Berjatuhan di Afrika
• Ratusan Rumah Muslim Rohingya Dibakar, Pasukan Myanmar Tembaki Warga yang Coba Padamkan Api
Pemerintah Malawi mendapat kecaman atas penanganan krisis virus corona, khususnya penanganan orang yang memasuki negara itu.
Dikatakan, tidak ada langkah pemerintah untuk memantau pergerakan orang di pusat karantina Blantyre.
Mereka bahkan diizinkan keluar untuk membeli makanan dan kebutuhan pokok lainnya.
Orang-orang yang dikarantina di stadion mengeluh kekurangan air, makanan, dan fasilitas sanitasi di pusat itu, sebut laporan media tersebut.
Dorothy Ngoma, seorang aktivis lokal, mengatakan bahwa pelarian sejumlah besar pembawa virus potensial sangat mengkhawatirkan semua orang di Malawi.
Namun, ia menambahkan, pemerintah mempertontonkan perencanaan dan manajemen yang buruk dalam menangani krisis pandemi virus corona.
• Cegah Covid-19: Polisi di Afrika Tembakkan Peluru Karet dan Gas Air Mata Saat Berlakukan Jam Malam
• Corona Dunia, Trump Bungkam Kematian Covid-19 di AS hingga Korea Selatan Catatkan Kenaikan Kasus
• Klaim Miliki Lembah Sungai Galwan, 10.000 Tentara China Terobos Wilayah India dan Bangun Pertahanan
Kasus-kasus covid-19 meningkat dan masuk dalam tahap mengkhawatirkan di seluruh Afrika.
Lebih dari 5.000 dikonfirmasi pada Kamis (28/5/2020), itu merupakan lonjakan dalam satu hari yang tertinggi di benua itu hingga saat ini.