Kasus Penularan Corona Tinggi, Surabaya Disebut Bisa Jadi 'Wuhan Kedua', Kini Fakta Baru Terkuak
Jawa Timur kini menjadi provinsi dengan jumlah kasus virus corona tertinggi kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta.
Di antaranya akun atas nama Aditya C Janottama atau @cakasana memberikan kritikan pedas atas penanganan covid-19 di Surabaya.
Dari cuitannya, akun tersebut terkesan mengkritisi penanganan wabah virus corona di Kota pahlawan.
Utas dengan bahasan dari berbagai sudut pandang itu disampaikan oleh akun bernama @cakasana.
Dikabarkan dia juga merupakan seorang tenaga medis di salah satu rumah sakit di Surabaya.
"Oke kalau gitu kita mulai saja... SEBUAH UTAS tentang bobroknya penanganan COVID-19 di Surabaya," tulisnya di twitter melansir Surya.

Viral kritikan pedas penanganan COVID-19 di Surabaya dan berita sebelumnya Walikota Risma menanggapi jumlah pasien corona melonjak. (Tangkapan Layar) ()
Saat dimintai tanggapan, Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan pihaknya sudah mengetahui perihal kabar viralnya cuitan itu.
Dia menyebut, Pemkot Surabaya menyayangkan pernyataan tersebut.
"Kami menyayangkan kalau hal itu disampaikan di media sosial, akhirnya akan menimbulkan persepsi dan pemahaman yang keliru," kata Fikser di Balai Kota Surabaya, Rabu (27/5/2020).
Menurut Fikser apa yang disampaikan akun tersebut tidaklah benar.
Misalnya saja dari segi bantuan APD, selama ini Pemkot telah support APD ke seluruh rumah sakit rujukan di Surabaya untuk digunakan tenaga medis saat bertugas.
Bahkan disebutnya, begitu Pemkot menerima bantuan APD, hari itu juga langsung disalurkan kepada rumah sakit oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Ilustrasi (Tangkapan layar Twitter) ()
Menurut Fikser, Pemkot sebenarnya tidak anti kritik dalam penanganan wabah ini.
Hanya saja, perlu disampaikan dengan baik misalkan dengan diskusi bersama tidak dengan lewat media sosial.