KPAI Minta Pemerintah Kaji Ulang Penerapan New Normal di Sekolah: Dampaknya Tak Main-main
Retno meminta pemerintah untuk tidak gegabah dan buru-buru menerapkan new normal di bidang pendidikan, khususnya di sekolah.
Seperti yang diketahui, DKI Jakarta merupakan episentrum penyebaran virus Corona di Indonesia.
Maka risikonya akan sangat tinggi jika membuka kembali sekolah dalam keadaan jumlah kasusnya yang masih tinggi.
Ia tidak ingin anak-anak menjadi korban dari kebijakan asal-asalan dari pemerintah.
"Menurut kami KPAI kalau zero kasus itu terjadi di beberapa daerah mungkin tidak serentak bisa membuka sekolah," ujar Retno.
"Tapi untuk episentrum seperti Jakarta saya rasa harus nol kasus dulu," jelasnya.
"Karena ini pertaruhannya keselamatan anak-anak kita," tegasnya.
Retno kemudian meminta pemerintah untuk terus mengkaji kemungkinan tersebut.
Termasuk juga membicarakan dengan para ahli yang berkompeten di bidang pendidikan dan anak.
Menurutnya, untuk masalah pendidikan dan anak tidak tepat jika dimusyawarahkan kepada ahli ekonomi.
Jangan sampai perhitungan untuk membuka sekolah disangkutkan dengan masalah ekonomi.
Namun faktor kesehatanlah yang harusnya menjadi pertimbangan utama.
"Kemudian yang kedua adalah idealnya itu membuka sekolah seperti apa jangan bertanya pada ahli ekonomi," ungkapnya.
"Karena faktor ekonomi sehingga sekolah harus dibuka, tetapi lebih kepada faktor kesehatan dan faktor keselamatan anak-anak kita," jelasnya.
"Nah ini kan jauh lebih penting menjaga generasi ini selamat dari ujian tentang virus yang sedang kita alami."
"Jadi tidak gegabah harus hati-hari penuh kecermatan," pungkasnya.
(Tribunwow/Elfan Fajar Nugroho)(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Al Farid)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul KPAI Ungkap Nasib Pelajar Jika New Normal Berlaku di Sekolah, Bahaya dan Dampaknya Tak Main-main