KPAI Minta Pemerintah Kaji Ulang Penerapan New Normal di Sekolah: Dampaknya Tak Main-main
Retno meminta pemerintah untuk tidak gegabah dan buru-buru menerapkan new normal di bidang pendidikan, khususnya di sekolah.
SERAMBINEWS.COM - Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti meminta pemerintah mengkaji ulang penerapan new normal di sekolah.
Retno meminta pemerintah untuk tidak gegabah dan buru-buru menerapkan new normal di bidang pendidikan, khususnya di sekolah.
Retno Listyarti menolak new normal untuk sekolah dilakukan dalam waktu dekat karena risiko dan kasus virus Corona masih tinggi.
Retno Listyarti mengungkapkan masih banyak kendala yang akan dihadapi siswa.
Menurutnya, kendala itu ada pada diri pribadi murid.
Ia mempertanyakan bagaimana langkah yang bisa dilakukan sekolah untuk penerapan protokol kesehatan guna mengatur siswa yang sifatnya masih anak-anak.
Dirinya kemudian menggambarkan kondisi kerumunan yang akan terjadi di sekolah, khususnya di kantin.
Retno juga menanyakan apakah siswa benar-benar bisa disiplin untuk physical distancing, termasuk menggunakan masker.
Menurutnya, hal itu tentunya akan sulit untuk dipantau.
Ia lantas menyinggung kasus yang terjadi pada orang dewasa, seperti yang diketahui masih banyak yang melanggar, apalagi untuk anak-anak.
"Lalu bagaimana dengan jaga jarak, kemudian kantin, kantin enggak boleh buka, anak-anak harus membawa bekal sendiri karena kantin sering menjadi tempat kerumunan," ujar Retno.
"Lalu apakah anak-anak kita selama di rumah sudah biasa pakai masker, ini kan juga harus dilatih menggunakan masker," jelasnya.
"Kita orang dewasa saja suka merasa tidak nyawan, apalagi anak-anak."

Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Proses belajar mengajar kembali berlangsung setelah sebelumnya sempat akan diliburkan selama 14 hari terkait lokasi observasi WNI dari Wuhan, China yang berada di Natuna. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Maka dari itu, hal-hal tersebut diharapkan bisa menjadi pertimbangan dari pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dan sektor-sektor penunjang lainnya.
Dampaknta tak main-main, khawatir malah jadi klaster baru
Selain itu juga memastikan kondisinya sudah cukup aman untuk membuka kembali sekolah.
Retno tidak ingin sekolah justru menjadi klaster baru penyebaran virus Corona.
"Ini yang penting sebenarnya nanti dipersiapkan oleh Kemdikbud, oleh dinas-dinas pendidikan petakan sekarang," harapnya.
"Selain tadi ya kewenangan di gugus covid terkait sudah zero kasus, pastikan zero kasus kalau tidak zero kasus sekolah berpotensi menjadi kluster baru."
Lebih lanjut, ketika kemungkinan itu terjadi, maka masalah baru adalah cara penanganananya.
Dia mengatakan tidak mudah tentunya mengatasi anak yang terpapar virus Corona yang mengharuskan dilakukan isolasi.
"Dan anak-anak dirawat di rumah sakit, dia itu diisolasi tidak bisa sendiri, kalau anak SD, anak TK," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 3.34
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti memberikan tanggapannya soal rencana pemberlakukan kehidupan new normal di tengah pandemi virus Corona.
Dikutip dari tayangan Youtube metrotvnews, Rabu (27/5/2020), Retno Listyarti berharap dalam penentuan new normal tidak dilakukan secara gegabah, khususnya untuk sekolah.
Menurutnya, untuk kemungkinan dilakukan new normal di sekolahan harus benar-benar mengacu pada data kasus Corona.
Dirinya sedikit setuju jika new normal di sekolah dilakukan tidak secara serentak atau dilihat berdasarkan status di suatu daerahnya.
Retno menegaskan untuk saat ini tidak ada alasan bagi pemerintah membuka kembali sekolah untuk wilayah DKI Jakarta.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti memberikan tanggapannya soal rencana pemberlakukan kehidupan New Normal di tengah pandemi Virus Corona, khususnya untuk lingkup sekolah. (YouTube/metrotvnews)
Seperti yang diketahui, DKI Jakarta merupakan episentrum penyebaran virus Corona di Indonesia.
Maka risikonya akan sangat tinggi jika membuka kembali sekolah dalam keadaan jumlah kasusnya yang masih tinggi.
Ia tidak ingin anak-anak menjadi korban dari kebijakan asal-asalan dari pemerintah.
"Menurut kami KPAI kalau zero kasus itu terjadi di beberapa daerah mungkin tidak serentak bisa membuka sekolah," ujar Retno.
"Tapi untuk episentrum seperti Jakarta saya rasa harus nol kasus dulu," jelasnya.
"Karena ini pertaruhannya keselamatan anak-anak kita," tegasnya.
Retno kemudian meminta pemerintah untuk terus mengkaji kemungkinan tersebut.
Termasuk juga membicarakan dengan para ahli yang berkompeten di bidang pendidikan dan anak.
Menurutnya, untuk masalah pendidikan dan anak tidak tepat jika dimusyawarahkan kepada ahli ekonomi.
Jangan sampai perhitungan untuk membuka sekolah disangkutkan dengan masalah ekonomi.
Namun faktor kesehatanlah yang harusnya menjadi pertimbangan utama.
"Kemudian yang kedua adalah idealnya itu membuka sekolah seperti apa jangan bertanya pada ahli ekonomi," ungkapnya.
"Karena faktor ekonomi sehingga sekolah harus dibuka, tetapi lebih kepada faktor kesehatan dan faktor keselamatan anak-anak kita," jelasnya.
"Nah ini kan jauh lebih penting menjaga generasi ini selamat dari ujian tentang virus yang sedang kita alami."
"Jadi tidak gegabah harus hati-hari penuh kecermatan," pungkasnya.
(Tribunwow/Elfan Fajar Nugroho)(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Al Farid)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul KPAI Ungkap Nasib Pelajar Jika New Normal Berlaku di Sekolah, Bahaya dan Dampaknya Tak Main-main