Berita Bireuen
Ini Penyebab Badan Jalan Putus di Desa Blang Cut, Peusangan Selatan
Badan jalan desa tersebut amblas sekitar 8 meter, setelah hujan deras mengguyur kawasan itu. Pintu air tersumbat karena tersangkut rumpun pohon rumbia
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nurul Hayati
Badan jalan desa tersebut amblas sekitar 8 meter, setelah hujan deras
mengguyur kawasan itu. Pintu air tersumbat, karena tersangkut rumpun pohon rumbia.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Puluhan warga bersama anggota Polres Bireuen, Polsek Peusangan, serta Pos Subsektor Peusangan Selatan, dan anggota TNI dari Koramil Peusangan, Jumat (29/05/2020) membersihkan rumpun pohon rumbia yang tersangkut di pintu air serta jembatan yang badan jalan amblas di Desa Blang Cut, Peusangan Selatan, Bireuen.
Badan jalan desa tersebut amblas sekitar 8 meter, setelah hujan deras
mengguyur kawasan itu.
Pintu air tersumbat, karena tersangkut rumpun pohon rumbia.
Keuchik Blang Cut, Muslim M Yusuf kepada Serambinews.com mengatakan, jalan yang amblas menghubungkan ke sejumlah desa.
Mulai dari Desa Blang Cut ke Desa Blang Pala, Krueng Beukah dan sejumlah desa lainnya di sebelah selatan jembatan.
Jalan tersebut dibangun tahun 2012 lalu.
• Di Nagan Raya Hanya Tersisa 5 Desa belum Salurkan BLT-DD
Derasnya hujan menyebabkan badan jalan amblas, karena derasnya air dari
sejumlah desa di sebelah barat jalan tersebut.
Amatan Serambinews.com, sejumlah anggota Polres Bireuen memasang police line,
agar masyarakat berhati-hati apabila mendekati jalan yang amblas.
Kemudian mereka membersihkan tumpukan sampah di pintu air pada jembatan tersebut.
Kapolres Bireuen, AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi melalui KBO Sat Shabara, Iptu M Thahar SH serta Kapolsek Peusangan, Iptu Yusroni bersama anggotanya mengatakan, badan jalan amblas disebabkan derasnya hujan dan terjadi genangan serta saluran pembuang pada jembatan tersebut tertutup sampah.
Sehingga menghantam badan jalan dan badan jalan pun putus total.
Keuchik Blang Cut mengatakan, dampak dari badan jalan amblas, ratusan
warga dari berbagai desa harus memutar bila ke Peusangan.
“Warga dari beberapa desa harus memutar sejauh 3 KM melalui jalan desa ke jalan
utama Peusangan Selatan dan ke Keude Peusangan,” ujarnya.
Keuchik berharap, dinas terkait untuk melihat langsung kondisi jalan yang putus
tersebut untuk segera ditangani.
“Masyarakat mungkin hanya bisa memasang batang kelapa saja. Warga bisa lewat, tetapi sepeda motor tidak bisa melewati,” imbuhnya. (*)
• Berita Hoax Virus Corona Picu Kepanikan, Rekaman Video Lama Seolah-olah Baru