Luar Negeri
Pakar Virus Jerman Ditetapkan Sebagai Tokoh Kebencian
Pakar virologi atau virus top Jerman telah menjadi tokoh kebencian bagi para ahli teori konspirasi dan gerakan anti-lockdown atau kuncian.
SERAMBINEWS.COM, BERLIN – Pakar virologi atau virus top Jerman telah menjadi tokoh kebencian bagi para ahli teori konspirasi dan gerakan anti-lockdown atau kuncian.
Hal itu telah memicu perdebatan sengit dengan surat kabar terlaris negara itu.
Bahkan, telah memperlihatkan keretakan yang semakin besar atas peran para ilmuwan Jerman dalam memerangi pandemi virus Corona, Covid-19.
Christian Drosten, seorang pakar virus Corona terkemuka di dunia, telah memberi nasihat kepada pemerintah Kanselir Angela Merkel.
Khususnya langkah-langkah mengendalikan COVID-19 pada awal Mei dan menjaga angka kematian tetap rendah.
Tapi profilnya yang tinggi dan sering tampil di media juga membuatnya menjadi penangkal bagi minoritas.
Mereka ribut dan marah dengan aturan jarak sosial yang dianggap terlalu ketat, bahkan otoriter.
Dilansir AFP, Jumat (29/5/2020), perdebatan seputar ilmuwan berambut keriting di berusia 40-an mencapai puncaknya pekan ini.
Dia terlibat dalam pertikaian publik dengan surat kabar Bild bergaya tabloid, yang berusaha meragukan penelitian ilmiahnya.
Bild yang berpusat pada hasil awal studi tim Charite Drosten yang mengklaim anak-anak dapat menyebarkan COVID-19 semudah orang dewasa.
• Kabar Gembira dari Jerman, Angka Kematian Akibat Corona Menurun, Masjid-masjid akan Segera Dibuka
• Indonesia Memulangkan 1.447 Kru Kapal Pesiar dari Jerman, Ini Hasil Setelah Jalani 2 Kali Tes Corona
• Dituduh Sebabkan Malapetaka Global, Jerman Tuntut China Ganti Rugi Rp2.512 Triliun Atas Kasus Corona

Masalah ini penting karena jutaan orang tua berharap dapat melihat sekolah dibuka kembali sepenuhnya.
Seorang wartawan Bild memberi Drosten waktu hanya satu jam untuk menanggapi daftar komentar kritis pada studinya.
Dia sempat terprovokasi dengan mengirim tanggapan kemarahan di Twitter.
"Aku punya hal-hal yang lebih baik untuk dilakukan," katanya.
Dia secara terbuka mempermalukan wartawan dengan memposting tangkapan layar email termasuk nomor telepon wartawan.