Luar Negeri

AS Resmi Hengkang dari WHO, Cina Dinilai Sebagai Biang Keladi

Presiden AS, Donald Trump, Sabtu (30/5) menyatakan telah memutuskan hubungan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Editor: M Nur Pakar
AFP/MANDEL NGAN
Presiden AS, Donald Trump menggelar pertemuan dengan para pengusaha jelang dibukanya kembali pabrik-pabrik AS di Gedung Putih, Washington, Sabtu (30/5/2020). 

"Kematian dan kehancuran yang disebabkan oleh virus ini sudah tidak terhitung lagi,” ujar Trump.

WHO menerima sekitar 20 persen pendanaannya dari kontribusi yang dinilai dari masing-masing negara anggota PBB berdasarkan produk domestik bruto dan populasi mereka, dan sisanya dari sukarela.

AS adalah penyumbang terbesar, menyumbang sekitar 15 persen dari total gabungan 893 juta dolar AS tahun lalu, menurut angka WHO diikuti Inggris dan Yayasan Bill & Melinda Gates.

Sedangkan virus yang telah menewaskan lebih dari 364.000 orang dan menghancurkan ekonomi global, mulai mengalami kemajuan yang berbeda di seluruh dunia.

PERTEMUAN VIRTUAL - Sekjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus memberi tepuk tangan saat melakukan pertemuan dengan Dewan Kesehatan Dunia (WHA) membahas pandemi virus Corona secara virual di Jenewa, Swiss, Selasa (19/5/2020).
PERTEMUAN VIRTUAL - Sekjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus memberi tepuk tangan saat melakukan pertemuan dengan Dewan Kesehatan Dunia (WHA) membahas pandemi virus Corona secara virual di Jenewa, Swiss, Selasa (19/5/2020). (AFP/CHRISTOPHER BLACK)

Eropa terus membuka dari lockdown pada Sabtu (30/5) setelah melihat jumlah infeksi terus menurun.

Menara Miring ikon Italia dibuka kembali, sementara warga Paris berbondong-bondong ke taman yang terbuka untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir ini.

Tetapi negara-negara di Amerika Latin bersiap-siap untuk minggu-minggu sulit ke depan, terutama Brasil, di mana angka kematian melonjak 1.124 orang pada Jumat (29/5) atau rekor jumlah infeksi baru.

Tantangan pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya telah memberi tekanan pada WHO.
Keputusan Trump untuk mengakhiri bantuan ratusan juta dolar datang ketika badan PBB itu sangat membutuhkannya.

Trump awalnya menangguhkan dana ke WHO bulan lalu, menuduhnya tidak melakukan upaya cukup untuk membatasi penyebaran awal virus dan bersikap terlalu lunak terhadap Cina, tempat virus itu muncul akhir tahun lalu.

Pada Sabtu (30/5) dinihari, dia membuat keputusan permanen keluar dari WHO, karena AS telah menjadi kontributor terbesar ke WHO, memompa 400 juta dolar AS tahun lalu.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved