New Normal di Subulussalam
Mulai 5 Juni, Subulussalam Kembali Terapkan Belajar Tatap Muka
Pemko Subulussalam akan melaksanakan proses belajar mengajar tatap muka di seluruh sekolah di daerah itu mulai Jumat (5/6/2020) pekan depan.
Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Pemerintah Kota Subulussalam akan melaksanakan proses belajar mengajar tatap muka di seluruh sekolah daerah ini mulai Jumat (5/6/2020) pekan depan.
Kepastian itu disampaikan Sairun, S.Ag Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Subulussalam, kepada Serambinews.com, Sabtu (30/5/2020).
Rencana belajar tatap muka kembali dilaksanakan ini telah dijadwalkan Disdikbud Subulussalam beberapa hari lalu.
Ini sesuai surat instruksi Kadisdikbud Subulussalam ke seluruh Kepala Sekolah SD dan SMP yang ada daerah itu melalui surat dengan Nomor: 005/302/75.102/2020 tanggal 26 Mei 2020.
Namun secara provinsi Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah mengeluarkan instruksi soal perpanjangan belajar di rumah.
Terkait instruksi gubernur perpanjangan belajar di rumah, Sairun yang dikonfirmasi Serambinews.com menyatakan Subulussalam tetap melaksanakan rencana belajar tatap muka pekan depan.
Dasarnya, selain mengacu pada pemberlakuan sistim new normal dan statsus Subulussalam masih zona hijau, Sairun menegaskan jika langkah dimulainya belajar tatap muka merupakan kebijakan daerah.
”Sesuai rencana kita jadwalkan belajar tatap muka mulai pekan depan dan ini kebijakan daerah,” kata Sairun.
Dikatakan, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ini diawali Selasa (2/6/2020) persiapan di sekolah dikatakan, mulai Selasa mendatang seluruh guru dan kepala sekolah baik negeri maupun swasta untuk menata ruangan belajar siswa.
Selain itu membersihkan lingkungan sekolah, melakukan penyemprotan disinfektan di setiap ruang belajar, menyiapkan masker untuk guru dan siswa, menyedikan air pencuci tangan di setiap ruang kelas hingga menyusun jadwal piket untuk mengikuti proses belajar tatap muka dan ujian semester genap.
Sairun menambahkan untuk sekolah yang tidak mampu memenuhi protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, masker dan jaga jarak maka proses belajar tatap muka ditunda.
Namun sejauh ini dipastikan semua sekolah siap melaksanakan belajar tatap muka pekan depan. Ini karena belum ada laporan sekolah yang tidak siap memenuhi standart yang ditetapkan Disdikbud Subulussalam.
Sementara untuk dayah atau pesantren, Sairun menyatakan bukan kewenangan mereka melainkan kabid dayah di Dinas Syariat Islam.
Sebagaimana diberitakan, Pemerintah Aceh kembali memperpanjang kegiatan belajar dari rumah.