Liga 1 2020
Pilih Bintang Korea Selatan, Ini Komentar Pemain Bhayangkara Asal Bireuen TM Ichsan
Berkat penampilan apiknya kala itu, dengan dukungan dari Lee dan Simon, Ichsan menjadi pemain muda potensial di Indonesia.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pemain Bhayangkara FC asal Bireuen, Teuku Muhammad Ichsan secara terbuka memilih legiun asing asal Korea Selatan, Lee Yoo-joon sebagai partner di lapangan tengah.
Dia merasa nyaman bermain bersama dengan Lee Yoo-joon dalam mengawal lini penting itu.
Keduanya sudah bermain bersama-sama sejak era kepelatihan Simon McMenemy hingga berhasil membawa tim milik Korps Polri itu keluar sebagai juara Liga 1 Indonesia di musim 2017.
"Mungkin karena sudah saling mengenal dan tahu, karena sudah lama dengan dia dari 2017," ujar Ichsan seperti dilansir laman resmi klub, Minggu (31/5/2020).
Ichsan mengatakan, dirinya dan Lee sudah saling paham akan keinginan masing-masing di dalam lapangan.
Apalagi, mereka bermain di posisi yang sama meski dengan peran yang sedikit berbeda.
Sehingga, keduanya selalu menjadi pilihan utama The Guardian–julukan Bhayangkara FC–.
Berkat penampilan apiknya kala itu, dengan dukungan dari Lee dan Simon, Ichsan menjadi pemain muda potensial di Indonesia.
Bahkan, dirinya sukses bisa masuk ke dalam skuat tim nasional Indonesia untuk kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia tahun lalu.
• Akar Pohon Cemara di Kuala Gabi Mendadak Viral, Warga Aceh Singkil Sewa Perahu Agar Bisa Berswafoto
• Kisah Pilu Anak-anak Pengungsi Suriah Dipaksa Menikah di Lebanon, Gadis 13 Tahun Suaminya 28 Tahun
• Mulai Malam Ini, Petugas Gabungan Siaga di Kafe & Tempat Wisata, Ini Penjelasan Walikota Lhokseumawe
Selain itu, salah satu hal yang terus membuatnya berkembang yakni dukungan dari kedua orang tuanya.
Semangat yang diberikan kedua orang tua membuat pemain kelahiran Aceh itu terus berupaya memberikan yang terbaik bagi tim yang dibelanya.
"Dukungan orang tua adalah yang paling utama. Bisa dibilang mereka sangat berjasa karena tanpa dukungan mereka, tidak mungkin saya hari ini bisa seperti ini,” kata dia.
Saat ini, Ichsan tengah berada di kampung halamannya, Bireuen, Aceh.
Ia kembali ke Bireuen setelah klub dan Liga 1 2020 dihentikan sementara akibat pandemi virus corona.
Ia tetap berlatih mandiri sembari menunggu keputusan PSSI apakah kompetisi Liga 1 tetap dilanjutkan atau tidak.
Jujur saja, skuadra Bhayangkara FC boleh saja berganti pelatih dari Simon McMenemy, Angel Alfredo Vera hingga arsitek asal Irlandia, Paul Munster.
Namun, sosok TM Ichsan di lini tengah Bhayangkara selalu mendapatkan posisi.
Padahal, di klub tersebut terdapat sejumlah nama tenar.
Di tiga partai Liga 1 2020, Ichsan boleh berbangga karena dia selalu menjadi pilihan dari Paul Munster.
Di pekan pertama kala tandang ke Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Ichsan harus adu kekuatan dengan punggawa Persiraja. Duel itu berakhir 0-0.
Di pekan kedua, Ichsan kembali menjadi startet ketika melawat ke Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur. Dalam duel ketat itu, Bhayangkara harus puas bermain draw melawan Persik Kediri 1-1.
Setelah dua kali melakoni pertandingan tandang, Bhayangkara tampil di depan publik sendiri di pekan ketiga. Sayangnya, mereka gagal menang usai diimbangi Persija Jakarta 2-2.
• 17 Tahun Bersama Persija Jakarta, Tak Ada Alasan Khusus Ismed Sofyan Pilih Nomor 14
• Mahasiswa Unimal yang KKN di Matang Kruet Aceh Timur Ciptakan Tempat Hand Sanitizer Sistem Injak
• Demo Rusuh Terkait Kematian George Floyd, Ribuan Orang Ditangkap, Trump Tuduh Antifa Biang Kerok
Saat tanding di markas sendiri, Stadion PTIK Jakarta, TM Ichsan kembali masuk dalam starting eleven. Tiga partai yang sudah dilakoni, Ichsan belum bisa membawa timnnya menang.
Kepercayaan Paul Muster itu membuktikan kalau Ichsan mampu bersaing dengan pemain lain yang juga berlevel timnas.
Padahal, seperti diketahui, musim ini Bhayangkara melakukan pembelian jor-joran terhadap sejumlah pemain bintang.
Deretan pemain bintang didatangkan mulai dari Andik Vermansyah, Saddil Ramdhani, Achmad Jufriyanto, hingga Ruben Sanadi. Sementara legiun asing terdiri dari Renan da Silva, dan pemain asal Republik Chad, Ezechiel N'Douassel atau King Eze.
Selama berada di Bireuen, pemain yang pernah menikmati latihan di Akademi Real Madrid di Spanyol itu mengungkapkan aktivitasnya tetap latihan ringan untuk menjaga kebugaran, dan stamina.
"Kalau pagi hari, saya joging di sekitar rumah dan lapangan sepakbola di kampung. Sementara sore hari, latihan bersama teman-teman di desa," pungkas pemain timnas Indonesia itu.(*)
• VIDEO - Aksi Vandalisme dan Penjarahan Barang Para Demonstran Amerika Buntut Kematian George Floyd
• VIDEO - Pekerja Asal Medan Yang Beraktivitas di Pidie Jalani Pengecekan Suhu Tubuh
• UPDATE Corona di Indonesia 1 Juni 2020: Kasus Covid-19 Jadi 26.940, Bertambah 467 Kasus