Berita Luar Negeri

Polisi India Periksa Burung Merpati Atas Dugaan Mata-Mata Pakistan, Ternyata Ini Kode di Kakinya

Merpati yang memiliki corak bulu berwarna pink tersebut dilepas minggu lalu, Kamis (28/5/2020) usai ditahan oleh polisi setempat pada satu hari sebelu

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
NDTV.COM
Burung merpati milik warga asal pakistan ditahan oleh polisi India, diduga sebagai mata-mata pakistan 

SERAMBINEWS.COM - Pihak kepolisian India telah melepaskan seekor burung merpati milik seorang warga Pakistan yang sebelumnya diduga sebagai mata-mata dari negara Pakistan.

Merpati yang memiliki corak bulu berwarna pink tersebut dilepas minggu lalu, Kamis (28/5/2020) usai ditahan oleh polisi setempat pada satu hari sebelumnya, Rabu (27/5/2020).

Dilansir dari NDTV, Senin (1/6/2020), pembebasan itu dilakukan setelah hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap merpati tidak  ditemukan bukti mencurigakan terkait dugaan mereka terhadap hewan peliharaan tersebut.

"Merpati dibebaskan pada hari Kamis setelah tidak ada yang mencurigakan ditemukan," Shailendra Mishra, seorang pejabat senior kepolisian di Jammu dan Kashmir, dikutip dari NDTV.

Disebutkan, merpati Pakistan itu dilepaskan dari tempat yang sama di mana ia ditemukan.

Namun belum diketahui pasti apakah burung tersebut kembali ke pemiliknya atau tidak.

Tina Datta Artis India Pemeran Icha di Serial Uttaran, Dikasari Pacar 5 Tahun, Kini Makin Cantik

Habibullah, pemilik dari merpati tersebut sebelumnya telah mengatakan bahwa hewan peliharaannya itu tidak bersalah.

Pria Pakistan yang tinggal di sebuah desa perbatasan itu telah mendesak pemerintah India untuk melepaskan burung merpatinya.

Ia juga menolak tuduhan bahwa angka-angka yang tertulis pada cincin di kaki merpati adalah kode yang dimaksudkan untuk teroris yang beroperasi di Kashmir.

Kepada Reuters, seperti dilansir dari NDTV, Habibullah mengatakan bahwa burungnya itu telah berpartisipasi dalam lomba balap merpati.

Angka pada kaki merpati yang semula diduga kode operasi militan sebenarnya adalah nomor ponsel milik Habibullah.

Nomor ini diakui Habibullah berfungsi sebagai bukti kepemilikan apabila burungnya tersebut suatu ketika hilang.

Klaim Miliki Lembah Sungai Galwan, 10.000 Tentara China Terobos Wilayah India dan Bangun Pertahanan

Terbangnya burung ini hingga melintasi perbatasan India dan pakistan diketahui karena hewan tersebut sedang menghadapi sesi latihan untuk mengahadapi turnamennya mendatang.

"Saya mengimbau (kepada) Perdana Menteri India untuk mengembalikan merpati saya yang melintasi perbatasan selama sesi pelatihan untuk turnamen mendatang," kata Habibullah seperti dikutip dari dw.com.

Menurut catatan polisi, merpati telah terbang ke salah satu rumah warga di daerah Chadwal dekat Perbatasan Internasional, Khasmir sekitar pukul 7 malam Minggu lalu.

Setelah diperiksa lebih dekat, warga tersebut melihat cincin di salah satu kaki merpati.

Merpati itu kemudian diserahkan ke Pasukan Keamanan Perbatasan (BSF) hingga dilanjutkan ke polisi setempat di Kantor Polisi Hira Nagar, India.

Polisi sempat memeriksa apa makna kode di kaki burung merpati tersebut.

Di masa lalu burung-burung seperti itu telah dicegat dengan pesan yang dikirim dari Pakistan.

Virus Corona belum Cukup Hantam India, Badai Belalang dan Suhu Panas Datang

"Ini adalah area sensitif karena hanya di sepanjang Perbatasan Internasional. Infiltrasi juga cukup umum di sepanjang rute ini," kata seorang perwira seperti diwartakan oleh NDTV.

Menurutnya, burung digunakan oleh orang-orang dari seberang perbatasan untuk mengirim pesan.

"Burung biasanya tidak dicurigai. Mereka melakukan pekerjaan mereka tanpa membunyikan alarm juga," tambahnya.

Dilansir dari bbc.com, kasus terbangnya merpati Pakistan ke wilayah perbatasan Khasmir bukan kali pertama terjadi hingga dipermasalahkan oleh pejabat India.

Pada Mei 2015, seekor merpati putih ditangkap setelah ditemukan oleh seorang bocah lelaki berusia 14 tahun di sebuah desa dekat perbatasan.

Juga pada bulan Oktober 2016, seekor merpati lainnya ditahan setelah ditemukan dengan catatan yang mengancam perdana menteri India. (DW/BBC/NDTV/Serambinews.com/Yeni Hardika)

Komisi III DPRA Panggil PT Trans Continent,Perusahaan yang Tarik Alat Kerja di Kawasan Industri Aceh

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved