Breaking News

Jadi Ancaman Mematikan, Apa Beda Virus Ebola dengan Virus Corona? Ini Penjelasan WHO

Belum selesai penderitaan karena virus corona, Kongo, negara di Afrika, harus pula berjuang menghadapi virus ebola.

Editor: Faisal Zamzami
instagram.com/@t00futca
Virus Ebola 

Dalam laman tersebut dijelaskan, belum ada pengobatan yang terbukti untuk ebola, tetapi pencegahan sejak dini dapat secara signifikan meningkatkan peluang bertahan hidup.

Vaksin Ebola eksperimental yang dikenal sebagai rVSV-ZEBOV terbukti sangat protektif terhadap virus mematikan dalam percobaan besar di Guinea pada 2015.

Vaksin inilah yang saat ini digunakan dalam menangani wabah yang tengah berlangsung di Kongo.

Meski terbilang efektif, vaksin ini belum mendapat lisensi atau pengesahan sebagai vaksin virus ebola.

 Virus corona

Serupa dengan ebola, virus corona juga merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang baru ditemukan.

Sebagian besar orang yang terinfeksi akan mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus.

Masih dari sumber yang sama, orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis mendasar seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis, dan kanker lebih mungkin menjadikan penyakit lebih serius.

Covid-19 menyebar terutama melalui droplet yang keluar dari hidung atau mulut dari orang yang terinfeksi saat batuk atau bersin.

Pencegahan yang dapat dilakukan yakni cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, atau bersihkan dengan hand sanitizer berbasis alkohol.

Pertahankan jarak minimal 1 meter antara Anda dan orang yang batuk atau bersin, hindari menyentuh wajah, tutupi mulut dan hidung Anda saat batuk atau bersin.

Tetap di rumah jika Anda merasa tidak sehat, berlatih menjaga jarak dengan menghindari perjalanan yang tidak perlu dan menjauh dari kerumunan.

Gejala dari virus corona yang paling umum yakni demam, batuk kering, dan kelelahan.

Sementara gejala yang jarang dijumpai yakni sakit dan nyeri, sakit tenggorokan, diare, konjungtivitis, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau, ruam pada kulit, atau perubahan warna jari tangan atau kaki.

Gejala seriusnya yakni kesulitan bernapas atau sesak napas, nyeri atau dada terasa sesak, tak bisa atau sulit berbicara bicara atau bergerak.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved