Viral Medsos

Viral, Seekor Gajah Hamil Mati di Sungai setelah Diberi Makan Nanas Berisi Bahan Peledak

Pelecehan hewan secara brutal, petasan itu lantas meledak di mulutnya, melukai dirinya dengan parah dan tak terhindarkan menyebabkan kematiannya.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
Facebook Mohan Krishnan
Gajah hamil yang terluka berjalan ke Sungai Velliyar dan berdiri di sana untuk menghilangkan rasa sakit pada mulutnya akibat ledakan. 

Gajah itu mati setelah memakan nanas yang diisi dengan petasan yang sengaja diumpankan kepadanya oleh beberapa penduduk. 

SERAMBINEWS.COM – Berkurangnya habitat dan minimnya pasokan makanan, membuat kawanan gajah sering memasuki pemukiman serta perkebunan warga.

Baru-baru ini, seekor satwa berbelalai itu telah memasuki pemukiman warga di daerah Kerala, India.

Berharap mendapatkan makanan, seekor gajah yang tengah hamil ini malah menerima makanan yang justru membuatnya mati dengan kondisi yang sangat memilukan.

Kematian seekor gajah hamil ini paling mengerikan pada 27 Mei lalu, ia menghadapi salah satu bentuk pelecehan hewan yang paling brutal.

Bagaimana tidak mengerikan, gajah itu mati karena setelah memakan nanas yang diisi dengan petasan yang diumpankan kepadanya oleh beberapa penduduk setempat di Kerala, India.

Petasan itu lantas meledak di mulutnya, melukai dirinya dengan parah dan tak terhindarkan menyebabkan kematiannya.

Viral Sushi Sereal Campuran Saus Susu, Begini Respon Netizen

Insiden yang memilukan itu diketahui oleh seorang petugas hutan di distrik Malapupuram di Kerala utara, India, ia kemudian menceritakan insiden memilukan itu di akun Facebooknya, Mohan Krishnan, Sabtu, (30/5/2020) lalu.

Mohan Krishnan, yang merupakan bagian dari Tim Respon Cepat untuk menyelamatkan gajah itu, berbagi melalui postingannya.

Ia mengatakan gajah liar itu telah berkeliaran di desa terdekat untuk mencari makanan dan diberi nanas yang diisi dengan petasan oleh beberapa penduduk setempat di sana, lapor India Today.

“Dia (gajah) percaya semua orang,”  tulis Mohan Krishnan dalam postingannya.

"Ketika nanas yang dia makan meledak, dia pasti terkejut tidak memikirkan dirinya sendiri, tetapi tentang anak yang akan dia lahirkan dalam 18 hingga 20 bulan."

“Mulut dan lidah gajah terluka parah ketika dia berjalan di sekitar desa masih lapar dan sangat kesakitan," Krishan mengatakan dia tidak bisa makan apa-apa karena luka-lukanya.

"Dia tidak menyakiti satu orang pun bahkan ketika dia berlari kesakitan di jalan-jalan desa," katanya.

Gajah berjalan di desa, kesakitan dan kelaparan.
Gajah berjalan di desa, kesakitan dan kelaparan. (Facebook Mohan Krishnan)

Viral Bocah 2 Tahun Tergantung di Pintu Lift Karena Telat Keluar dan Pakai Tali Ini

"Dia tidak menghancurkan satu pun rumah. Inilah sebabnya aku berkata, dia penuh kebaikan."

Untuk menghilangkan rasa sakitnya, akhirnya, gajah berjalan ke Sungai Velliyar di mana dia berdiri dengan mulut dan belalainya di air.

Foto-foto menunjukkan gajah itu berdiri di sungai dengan mulut dan belalainya di dalam air, dengan asumsi untuk menghilangkan rasa sakit yang tak tertahankan.

Krishnan mengatakan dia mungkin mencoba untuk mencegah luka-lukanya dari bernanah karena lalat dan serangga lainnya.

Begitu kuat ledakan di mulutnya sehingga lidah dan mulutnya terluka parah.
Untuk menghilangkan rasa sakit akibat ledakan, gajah itu pun merendam mulut dan lidahnya di Sungai Velliyar, Kerala, India.
Begitu kuat ledakan di mulutnya sehingga lidah dan mulutnya terluka parah. Untuk menghilangkan rasa sakit akibat ledakan, gajah itu pun merendam mulut dan lidahnya di Sungai Velliyar, Kerala, India. (Facebook Mohan Krishnan)

Tim penyelamat membawa dua gajah tawanan, Surendran dan Neelakanthan, untuk membantu mereka mengeluarkan gajah yang terluka keluar dari sungai, lapor NDTV.

"Tapi aku pikir dia memiliki indra keenam. Dia tidak membiarkan kita melakukan apa pun," kata Krishnan.

Beberapa jam berlalu ketika mereka berusaha menyelamatkan gajah tetapi tidak berhasil.

Viral Kisah Pria Tua Kehilangan Pekerjaan dan Ibunya Sakit, Rela Gak Makan Demi Keluarganya

Pada jam 4 sore, gajah itu mati ketika berdiri di dalam air, bangkainya kemudian dimasukkan ke truk dan dibawa ke hutan tempat ia dikremasi.

"Dia perlu diberi perpisahan yang layak. Untuk itu, kami membawanya ke dalam hutan dengan truk. Dia berbaring di sana di atas kayu bakar, di tanah yang dia mainkan dan besarkan," kata Krishnan dalam postingannya.

"Dokter yang melakukan post-mortem mengatakan kepadaku bahwa dia tidak sendirian. Aku bisa merasakan kesedihannya meskipun ekspresi wajahnya tidak terlihat karena topengnya."

"Kami mengkremasinya di sebuah tumpukan kayu di sana. Kami membungkuk di depannya dan memberikan penghormatan terakhir kami." tulis Krishnan.

Postingan meilukan yang di unggah akun Facebook Mohan Krishnan telah menyita rasa haru dan simpati dari warganet.

Hingga tulisan ini dimuat, postingan yang diunggah Mohan Krisnan tengah viral di media sosial dan telah disukai 6,5 ribu kali, 1 ribu komentar dan telah dibagikan lebih dari 5,1 ribu kali oleh pengguna Facebook.

Video Viral Kakek 91 Tahun Mencoba Kopi Dalgona, Begini Reaksi Netizen Lihat Ekspresinya

Mayoritas netizen pun mengecam atas tindakan brutal ini.

“Akhir nya orang yang melakukan ini akan lebih buruk dari ini... ,”

 “Ketika selesai membaca postingan ini, mereka yang memiliki hati akan menangis pasti..... thanks pak.... ,”

“Mataku dipenuhi air mata ketika membaca kurup ini. Bung, siapa yang akan kau ceritakan kepada semua pria malang ini, besok generasimu juga akan berbagi bagian dari gajah malang ini,” tulis netizen.

Kejadian penyiksaan terhadap satwa bertelinga lebar Ini bukan pertama kalinya, gajah diperlakukan dengan buruk sampai mati, beberapa telah digunakan sebagai budak dan mati karena kelelahan, sementara yang lainnya ada yang dijerat bahkan ditembak mati untuk diambil gadingnya.

Bukan hanya gajah, penyiksaan terhadap hewan apapun harus ditindak tegas dan segera dihentikan. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved