500 Ribu Pamflet Anti-Pyongyang Ditemukan Diperbatasan Negara, Kim Yo Jong Beri Ancaman Pada Korsel

Kim Yo Jong dengan jelas menunjuk masalah pamlet provokatif tersebut sebagai sebab dirinya memberikan ancaman.

Editor: Amirullah
(Yonhap/AFP)
Kim Yo Jong mendapat pengawalan ketat ketika mendarat di Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan, Jumat (9/2/2018). Kim Yo Jong merupakan salah satu figur berpengaruh di Korea Utara, serta berstatus adik sang pemimpin saat ini, Kim Jong Un. 

SERAMBINEWS.COM - Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong beri ancaman pada Korea Selatan.

Selasa, (2/6/2020) adik dari sang Supreme Leader Korea Utara tersebut menuntut Korea Selatan bertindak cepat untuk mengatasi adanya sebaran poster anti-Pyongyang.

Jika tidak, maka Korea Utara akan membatalkan segala jenis perjanjian pengurangan ketegangan militer dengan Korea Selatan.

()

Kim Yo Jong, adik Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un (Commons.wikimedia.org)

Kim Yo Jong beri ancaman tegas pada Korea Selatan

Dikutip dari The Korea Times, Kim Yo Jong menyampaikan ancaman tersebut dan disiarkan oleh Korean Central News Agency (KCNA).

"Korea Selatan akan terpaksa membayar mahal jika mereka membiarkan situasi ini terus berlanjut dan terus memberikan banyak alasan," ucap Kim Yo Jong.

Setelah menyampaikan hal tersebut, Kim Yo Jong kemudian mengancam akan membatalkan atau menghentikan beberapa proyek kerjasama dua negara tersebut.

"Jika mereka (Korea Selatan) gagal mengambil langkah yang sesuai untuk tindakan tak masuk akal terhadap sesama warga negara, mereka lebih baik bersiap akan adanya penarikan penuh proyek Kaesong Industrial Park dan diikuti dengan penutupan tur di Gunung Kumgang," lanjutnya.

Hasil Kerja Tak Capai Target, Sejumlah Sales di China Dipaksa Makan Cacing oleh Bos

Cek Kondisi Kesehatanmu Lewat Mulut, Bisa Deteksi Diabetes, Infeksi Jamur hingga Stres

VIDEO - Seorang Pria Kulit Putih Mengacungkan Pisau Cakar pada Demonstran Bela George Floyd

Tak hanya itu, Kim Yo Jong juga mengancam akan memutus perjanjian militer kedua negara dan menganggapnya sebagai perjanjian yang tak bernilai.

"Atau Liaison Office Korea Utara-Korea Selatan akan kami tutup karena keberadaannya juga justru menambah banyak masalah," tegas Kim Yo Jong.

"Atau akan kami batalkan perjanjian di bidang militer antara Korea Utara-Korea Selatan yang hampir tidak ada nilainya," imbuhnya.

Kim Yo Jong juga mengatakan jika kesepakatan pada 2018 termasuk di bidang militer dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan diantara dua negara.

Termasuk kasus pamflet anti-Pyongyang yang saat itu juga telah dibicarakan namun hingga saat ini belum diselesaikan.

Kim Yo Jong dengan jelas menunjuk masalah pamlet provokatif tersebut sebagai sebab dirinya memberikan ancaman.

Hal tersebut lantaran awal pekan ini pihaknya menemukan 500.000 pamflet anti-Pyongyang di wilayah sekitar perbatasan kedua negara.

Seluruh pamflet tersebut dibawa oleh balon dan tertulis pesan yang mengkritik kebijakan Kim Jong Un dan senjata nuklir yang dimiliki Korea Utara.

Donald Trump Berlakukan Darurat Sipil di Sejumlah Kota untuk Cegah Kerusuh Meluas

Hati-hati, Terlalu Sering Konsumsi Es Teh Manis Berbahaya Bagi Tubuh, Ini Alasannya

4 Bulan Lawan Corona hingga Kulit Wajah Menghitam, Dokter Hu Weifeng Meninggal Dunia

Sehingga, Kim Yo Jong tak segan mengatakan otak dibalik pamflet tersebut sebagai 'pembelot sampah' dan 'manusia anjing sampah'.

Kim Yo Jong tak ingin lagi mendengar pembelaan Korea Selatan dalam menganggap aksi tersebut sebagai kebebasan berekspresi atau mengutarakan pendapat.

"Jika mereka benar-benar menghargai perjanjian Korea Utara-Korea Selatan, dan ingin mewujudkan semua perjanjian yang telah dibahas, mereka harus membersihkan rumah mereka dari 'sampah' sebelum mengatakan akan menjadi pendukung (Korea Utara)," tegas Kim Yo Jong.

"Mereka setidaknya harus membuat undang-undang agar lelucon memalukan seperti itu bisa dicegah," lanjutnya.

Disebut sebagai aksi kebebasan berekspresi oleh Korea Selatan

()

Kim Yo-jong mendampingi kakaknya, Kim Jong-un, mengunjungi satu unit militer Korea Utara pada 2015. (KCNA)

 

Sebelumnya, pemerintah Korea Selatan telah memberikan teguran pada pelaku penyebar pamflet anti-Pyongyang tersebut.

Pemerintah negeri gingseng tersebut khawatir jika aksi terus dilakukan maka bisa membahayakan penduduk Korea Selatan yang berada dekat dengan perbatasan.

Terlebih Korea Utara adalah negara yang tak segan menggunakan kekuatan militernya untuk 'melindungi diri'.

Namun kelompok pembelot kerap mengabaikan imbauan tersebut dengan alasan mereka memiliki hak untuk mengekspresikan pendapatnya.

Selain itu, berdasarkan hukum yang berlaku di Korea Selatan, perbuatan demikian masih belum dilarang.

Pernyataan tegas tersebut terakhir muncul ketika hubungan bilateral Korea Utara-Korea Selatan terhenti karena adanya titik buntu saat merundingkan perihal denuklirisasi.

Tepatnya sejak pertemuan antara Prongyang dan Washington pada Februari lalu, yang tidak menghasilkan kesepakatan apapun.

(TRIBUNNEWSWIKI/Magi)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Temukan 500 Ribu Pamflet Anti-Pyongyang, Kim Yo Jong Ancam Batalkan Perjanjian Militer dengan Korsel

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved